Bisnis Shadow Banking China Turun 300 Miliar Yuan Akibat Wabah Corona

Bisnis.com,30 Mar 2020, 12:23 WIB
Penulis: Reni Lestari
Warga menggunakan masker saat berjalan melewati toko-toko di Nanjing Road di Shanghai, China, Sabtu (14/3/2020). Bloomberg/Qilai Shen

Bisnis.com, JAKARTA - Moody's Investors Service dalam sebuah laporan terbaru menyatakan bisnis core shadow banking China selama dua bulan pertama 2020 turun sebesar 300 miliar yuan, dari sebelumnya sebesar 22,2 triliun yuan pada akhir 2019 di tengah wabah virus Corona.

Lillian Li, Wakil Presiden dan Senior Credit Officer Moody mengatakan penurunan ini terutama dipimpin oleh trust lending yang berkurang 5 persen pada Februari dibandingkan tahun lalu.

Li mengatakan penurunan ini merupakan yang terbesar dalam sembilan bulan terakhir dan sebagian besar disebabkan gangguan bisnis akibat wabah virus corona.

"Secara keseluruhan pada 2019, penurunan di industri shadow banking China terus berlanjut, meskipun pada kecepatan yang lebih lambat. Aset shadow banking turun sebesar 2,3 triliun yuan pada 2019 dibandingkan dengan penurunan 4,3 triliun yuan pada 2018, dan menutup tahun pada kinerja 59 triliun yuan, level terendah dalam lebih dari tiga setengah tahun," jelasnya dalam keterangan tertulis, Senin (30/3/2020)

Pada saat yang sama, pinjaman bank ke sektor swasta non-keuangan juga memperpanjang tren melambat. Pinjaman sektor swasta tumbuh pada laju paling lambat sejak kuartal pertama 2006. Penggerak utamanya adalah penurunan pinjaman rumah tangga jangka pendek, yang juga mencerminkan ketidakseimbangan penurunan konsumsi pribadi karena wabah.

Shadow banking adalah institusi keuangan yang menjalan fungsi dan layanan selayaknya bank. 

Kegiatan core shadow banking antara lain trust lending, entrusted loans dan undiscounted bankers’ acceptances secara gabungan turun 1,8 triliun yuan tahun lalu. Rasio aset ini sebagai bagian dari PDB nominal turun menjadi 60 persen pada akhir 2019 dibandingkan dengan 67 persen pada akhir 2018 dan puncaknya 86 persen pada akhir 2016.

Selain itu, pertumbuhan kredit secara keseluruhan sebagaimana ditangkap seri total social financing (TSF) tidak berubah di angka 9,0 persen pada kuartal keempat 2019. Pertumbuhan ini melampaui pertumbuhan PDB nominal pada periode yang sama dan menyebabkan sedikit peningkatan dalam leverage ekonomi secara keseluruhan.

Sementara itu, pendanaan bank kecil dan menengah tercatat stabil dengan biaya pendanaan yang menurun. Tingkat penerbitan sertifikat deposito antar bank yang dapat dinegosiasikan, atau negotiable certificates of deposit (NCD) oleh bank-bank kecil dan menengah menurun dalam dua bulan pertama 2020 karena PBOC melonggarkan kebijakan moneter.

Akibatnya, penerbitan NCD oleh bank saham gabungan, bank umum kota dan bank umum pedesaan diambil pada periode ini. Hal ini membalikkan penurunan penerbitan di paruh kedua 2019 karena tekanan bank regional di pertengahan tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini