Layanan AKAP Ditutup Akibat Corona, Pengusaha Otobus Pasrah

Bisnis.com,30 Mar 2020, 17:26 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Bus Antar Kota Antar Provinsi menunggu penumpang di Terminal Kampung Rambutan. Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan otobus (PO) mengaku pasrah dengan rencana pemerintah menghentikan sementara aktivitas bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dari dan menuju DKI Jakarta, sembari berharap adanya insentif bagi supir dan kernet yang dirumahkan.

Direktur PO Agra Mas David Ariawan menyebut para pengusaha bus hanya bisa pasrah dengan rencana penutupan sementara aktivitas bus AKAP dari dan ke Jakarta mulai hari ini.

"Langkah kami, ikuti arahan pemerintah saja, kami [pengusaha otobus] tidak bisa berbuat banyak," jelasnya kepada Bisnis.com, Senin (30/3/2020).

Dia menegaskan dengan dihentikannya aktivitas bus AKAP, para pengemudi beserta kernet bus tentu diistirahatkan hingga waktu yang belum ditentukan, menyesuaikan kembali normalnya aktivitas bus AKAP.

Berdasarkan catatan Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) kebutuhan insentif bagi kru bus ini sangat genting, setidaknya terdapat 60.000 supir bus dan kernet di Indonesia. Mereka termasuk pekerja yang upahnya dibayar harian dan akan kehilangan mata pencahariannya ketika bus tidak beroperasi.

"Pemerintah harusnya memberi bantuan langsung tunai [BLT] untuk kru bus, karena pekerjaannya seperti supir ojek online yang hitungan pendapatannya harian," tambahnya.

Di sisi lain, para pengusaha otobus ini membutuhkan relaksasi di berbagai bidang karena penutupan ini berdampak langsung terhadap aktivitas bisnis mereka. David meminta ada keringanan kredit bank, pajak, dan BPJS.

Menurutnya, kondisi penutupan aktivitas bus AKAP ini berat sekali dirasakan oleh para perusahaan otobus, belum lagi dampak penyebaran virus corona sudah membuat anjlok okupansi bus.

Rencana penutupan akses bus AKAP dari dan ke DKI Jakarta sebagai respons dari munculnya lonjakan arus penumpang bus ke Jawa Tengah dan Jawa Timur dalam beberapa hari terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini