Kabar Baik! Johnson & Johnson Berencana Uji Coba Vaksin Covid-19

Bisnis.com,31 Mar 2020, 06:10 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Johnson & Johnson/

Bisnis.com, JAKARTA – Setelah kabar terjalinnya kerja sama dengan pemerintah Amerika Serikat untuk mengembangkan dan memproduksi vaksin virus corona (Covid-19), Johnson & Johnson merencanakan untuk memulai uji coba vaksin itu terhadap manusia.

Saham Johnson & Johnson melonjak setelah raksasa farmasi ini menyatakan akan memulai upaya bernilai US$1 miliar dengan pemerintah AS untuk mengembangkan dan memproduksi vaksin virus corona.

Berdasarkan data Bloomberg, saham J&J ditutup melonjak 8 persen ke level US$133,01 pada perdagangan Senin (30/3/2020) di New York.

Untuk upayanya tersebut, J&J akan bekerja sama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Biomedis Lanjutan, atau BARDA, bagian dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, demi lebih lanjut mengembangkan vaksin yang dikatakan telah dikerjakan sejak Januari.

“J&J dan BARDA akan membagi investasi bernilai US$1 miliar itu sekitar 50-50,” ungkap Seema Kumar, seorang juru bicara Johnson & Johnson, seperti dilansir dari Bloomberg, Selasa (31/3/2020).

Dalam sebuah pernyataan, perusahaan mengutarakan bahwa mereka berencana mulai membangun kapasitas produksi untuk satu miliar dosis vaksin. Dosis awal vaksin dikatakan dapat siap untuk penggunaan darurat paling cepat pada Januari tahun depan.

Perusahaan berencana untuk memulai uji coba vaksin itu terhadap manusia paling lambat pada September, dan mengatakan memiliki dua vaksin cadangan yang juga siap untuk pengembangan.

Sementara itu, CEO J&J Alex Gorsky mengatakan perusahaan fokus untuk melakukan uji klinis guna mengetahui apakah vaksin tersebut berfungsi.

“Pada saat yang sama, kami akan meningkatkan produksi kami,” ujar Gorsky dalam sebuah wawancara di Bloomberg TV.

"Kami berharap akan berada di suatu posisi pada kuartal pertama untuk memiliki perspektif yang jauh lebih baik tentang vaksin itu sendiri, serta mengenai jumlah yang akan kami miliki pada saat itu,” sambungnya.

J&J mengatakan pihaknya juga berencana mengambil pendekatan nirlaba untuk produk tersebut. Meski demikian, Kumar mengatakan masih terlalu dini untuk membahas penetapan harga yang tepat untuk sebuah calon vaksin.

“Ini adalah darurat kesehatan masyarakat, jadi harga tidak menjadi prioritas bagi kami saat ini,” tambah Kumar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini