Penyebaran Corona Semakin Ganas, BI Tegaskan Inflasi Maret Terkendali

Bisnis.com,31 Mar 2020, 16:10 WIB
Penulis: Feni Freycinetia Fitriani
Ilustrasi sayur mayur/Antara-Noveradika

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan inflasi atau indeks harga konsumen (IHK) pada Maret 2020 tetap stabil meskipun penyebaran virus Corona (Covid-19) kian masif.

"Perkiraan kami berdasarkan SPH [survey pemantauan harga] minggu keempat, Maret akan terjadi inflasi 0,13% [mtm]," katanya melalui Youtube Channel Bank Indonesia, Selasa (31/3/2020).

Dia menuturkan inflasi tahunan (yoy) nantinya diprediksi mencapai 3 persen. Menurutnya, perkiraan tersebut lebih rendah dibandingkan realisasi capaian inflasi pada bulan sebelumya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Februari 2020 terjadi inflasi sebesar 0,28 persen (month to month/mtm). Dengan demikian, inflasi tahun kalender Februari 2020 sebesar 0,66 persen (year to date/ytd). Sementara itu, inflasi tahunan Februari 2020 sebesar 2,98 persen (year on year/yoy).

Menurutnya, sejumlah komoditas mengalami deflasi atau penurunan harga, misalnya cabai merah, cabai rawit, dan tarif angkutan udara. Namun, ada pula beberapa komoditas yang justru mendorong inflasi Maret 2020.

"Komoditas yang mendorong inflasi, antara lain emas dan perhiasan, bawang merah, dan beberapa lainnya," imbuhnya.

Perry mengatakan pihaknya telah menginformasikan hal tersebut, khususnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto.

"Presiden Joko Widodo juga telah menginstruksikan agar menjaga betul pasokan pangan sehingga harga tetap terjangkau da kebuhan pokok masyarakat terpenuhi," ucap Perry.

Pemerintah mencatat adanya penambahan sangat signifikan, yakni 129 kasus baru pasien positif virus Corona (Covid-19) di Indonesia. Sehingga total pasien terkonfirmasi Covid-19 menjadi 1.414 orang. Terjadi penambahan jumlah pasien yang meniggal sebanyak delapan orang. Sehingga kini total pasien Covid-19 yang meninggal dunia menjadi 122 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini