RI Kirim 3.000 Paket Logistik untuk WNI Terdampak Lockdown di Malaysia

Bisnis.com,31 Mar 2020, 18:59 WIB
Penulis: Rayful Mudassir
Suasana jalan yang kosong di Bukit Bintang di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (18/3/2020). Sejumlah jalan raya di Malaysia menjadi sepi setelah pemerintah mengumumkan lockdown nasional selama dua minggu. Bloomberg/Samsul Said

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah memastikan akan memberikan bantuan logistik kepada warga Indonesia di Malaysia yang terdampak dari karantina wilayah atau lockdown di negara itu.

Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi, mengatakan perwakilan pemerintah di Malaysia telah berusaha memberikan bantuan logistik kepada para WNI. Sejauh ini, sedikitnya 3.000 bantuan logistik telah disalurkan kepada warga Indonesia di Negeri Jiran.

“Tentunya sesuai dengan kebutuhan dan  situasi di negara tersebut, dalam hal ini Malaysia yang dalam status MCO [Movement Control Order],” katanya melalui keterangan pers, Selasa (31/3/2020).

Menurut Menlu, pemberian bantuan logistik dilakukan lantaran mereka berada di negara lain. Pemerintah juga akan terus berkoordinasi dengan otoritas Malaysia terkait penanganan warga Indonesia di sana.

Di sisi lain, pemerintah untuk sementara menghentikan seluruh kunjungan maupun transit warga asing ke Indonesia. Kendati demikian, larangan kunjungan ini memiliki beberapa pengecualian.

Beberapa di antaranya adalah pemegang kartu KITAS, KITAP, pemegang izin tinggal diplomatik, pemegang izin tinggal dinas dan lainnya dapat masuk ke tanah air. Kondisi ini juga tetap memperhatikan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan berlaku.

“Ada pengecualian. Tetapi secara umum, semua kunjungan dan transit warga negara asing ke wilayah Indonesia sementara akan dihentikan. Detail dari kebijakan ini akan kita sampaikan pada kesempatan yang terpisah. Dan kebijakan baru ini akan dituangkan di dalam permenkumham yang baru,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andya Dhyaksa
Terkini