BPJT: Pendapatan Operator Jalan Tol Turun Hingga 50 Persen

Bisnis.com,31 Mar 2020, 15:07 WIB
Penulis: Agne Yasa
Kendaraan melintas di Simpang Susun Tomang, Jakarta, Senin (16/3/2020). Bisnis/Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengatur Jalan Tol mencatat adanya penurunan pada volume kendaraan yang melintas di jalan tol sejak kebijakan bekerja dari rumah diterapkan selama dua pekan terakhir. Selain itu, tingkat kunjungan ke rest area juga mengalami penurunan signifikan.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan saat ini terkait data volume kendaraan di jalan tol masih terus bergerak dinamis karena respons masyarakat juga sangat tergantung kebijakan pemerintah.

"[Untuk penurunan] bervariasi, ada yang turun 10 persen di Tol Sumatra dan ada yang turun 60 persen di tol JORR. Secara keseluruhan kami prediksi pengurangan terjadi di kisaran 40 persen hingga 50 persen pada minggu lalu atau naik sekitar 20 persen hingga 25 persen dari angka pada minggu sebelumnya," jelas Danang kepada Bisnis, Selasa (31/3/2020).

Penurunan volume kendaraan juga berimbas pada turunnya aktivitas kunjungan di rest area atau tempat istirahat di jalan tol. BPJT mengungkapkan hal ini juga berpengaruh pada omzet pengelola rest area.

"Tempat istirahat rest area juga mengalami penurunan pengunjung dan penurunan omzet sebesar 50 persen hingga 80 persen," katanya.

Kondisi ini, imbuhnya, akan berdampak pada bisnis jalan tol yaitu mempengaruhi pendapatan operator jalan tol dan operator rest area. Oleh sebab itu, saat ini BPJT tengah membahas usulan terkait stimulus yang dapat diberikan kepada operator jalan tol yang bisnisnya terdampak pandemi Corona.

"Pendapatan pasti akan terkoreksi minus 40 persen hingga 50 persen untuk operator tol dan minus 50 persen hingga 80 persen untuk operator rest area," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini