Jateng Impor 20.000 Ton Gula Kristal Mentah Asal Thailand

Bisnis.com,31 Mar 2020, 12:32 WIB
Penulis: Edi Suwiknyo
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang, Jawa Tengah./Antara-Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, SEMARANG - Sebuah kapal pengangkut gula kristal mentah dari Thailand bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.

Dalam dokumen Pemberitahuan Kedatangan Kapal yang diperoleh Bisnis, kapal MV Irongate yang berbendera Liberia tersebut memuat 20.000 ton gula kristal mentah. Adapun kapal ini berlayar dari Sriracha, salah satu daerah di Thailand.

Setelah sandar di Pelabuhan Tanjung Emas, gula pasir mentah itu kemudian dibawa menuju ke gudang milik PT Industri Gula Nusantara (IGN) yang berlokasi di Cepiring, Kendal Jawa Tengah.

Kepala Kantor Pengawasan & Pelayanan (KPP) Bea Cukai Tipe Madya Pebean Tanjung Emas Anton Martin membenarkan adanya impor gula kristal mentah di kawasan pabean Tanjung Emas.

"Gula tersebut dibawa ke Gudang Berikat IGN yang berada dibawah pengawasan KPPBC TMP A Semarang," kata Anton, Selasa (31/3/2020).

Anton tak menjelaskan apakah gula tersebut sudah siap konsumsi atau belum. Namun berdasarkan persetujuan impor dari Kementerian Perdagangan (Kemendag), jenis komoditas yang diimpor adalah gula kristal mentah.

Gula kristal mentah adalah gula kristal sakarosa yang dibuat dari tebu atau bit melalui proses defikasi yang tidak dapat langsung dikonsumsi oleh manusia sebelum diproses lebih lanjut. Proses lebih lanjut adalah proses pemurnian lanjutan untuk dapat menghasilkan gula kristal putih atau gula rafinasi

"Kalau soal kegunaannya bisa konfirmasi ke perusahaan dan gudang berikat tersebut karena di pemberitahuan pabeannya disebutkan “Thailand Raw Cane Sugar",' imbuhnya.

Seperti diberitakan Bisnis (17/3/2020) stok sejumlah kebutuhan komoditas di Jawa Tengah (Jateng) mulai menipis. Gula pasir dan bawang putih misalnya saat ini stoknya hanya tersisa masing-masing 500 ton saja.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan dengan stok yang mulai menipis gula pasir dan bawang putih di Jateng hanya akan mampu memenuhi kebutuhan warga Jateng selama 7 hari ke depan.

"Namun ini akan teratasi karena China mulai membuka diri," kata Ganjar beberapa waktu lalu.

Ganjar memastikan bahwa sampai 7 bulan ke depan, stok pangan di Jawa Tengah masih mencukupi. Untuk itu, masyarakat agar tidak melakukan pembelian bahan pokok secara besar-besaran sebagai imbas mewabahnya virus corona di Jawa Tengah.

Selain beras, cadangan yang masih bisa diandalkan adalah jagung karena mencapai 1,7 juta ton. Pada April nanti juga akan panen raya mencapai 1,7 juta ton. Namun jika untuk mencukupi kebutuhan pakan ternak, jumlah tersebut hanya bertahan sampai bulan April.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini