Pengusaha Beras Pilih Karantina Wilayah Ketimbang Lockdown

Bisnis.com,31 Mar 2020, 01:37 WIB
Penulis: Feni Freycinetia Fitriani
Peta kasus Covid-19di DKI Jakarta/www.corona.jakarta.go.id

Bisnis.com, JAKARTA - Terus bertambahnya kasus virus Corona (Covid-19) di Indonesia, terutama di Jakarta, membuat sejumlah pihak menyarankan pemerintah melakukan penutupan wilayah secara total atau lockdown.

Wakil Ketua Umum Perpadi (Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras) Billy Haryanto meminta pemerintah hanya menerapkan karantina wilayah ketimbang lockdown. Pasalnya dengan karantina wilayah, distribusi logistik seperti beras masih bisa berjalan.

"Sebaiknya karantina wilayah saja agar pemerintah dan pelaku usaha bisa mendistribusikan beras. Kalau lockdown artinya masyarakat tidak bisa kemana-mana dan di rumah saja," katanya dalam keterangan pers, Senin (30/3/2020).

Billy mengatakan bahwa karantina wilayah hanya membatasi pergerakan orang dari satu wilayah ke wilayah lainnya serta tidak membatasi pergerakan atau distribusi barang.

Nantinya, para sopir truk yang membawa beras tinggal menunjukan kartu pas ketika memasuki wilayah perbatasan. Menurutnya, keberadaan pedagang beras menjadi penting saat situasi seperti sekrang ini. Pasalnya, peredaran beras di Jabodetabek 98 persen dipegang swasta.

"Kecuali Bulog atau pemerintah yang pegang mau di-lockdown juga, ya engga masalah. Kuli yang bekerja di Pasar Induk Beras Cipinang rata-rata dari luar DKI, misalnya Serang dan Karawang," imbuhnya.

Jika pemerintah memberlakukan lockdown, dia memprediksi pengusaha beras di daerah tidak akan mengirimkan pasokan ke Jakarta. Pedagang pasti khawatir beras tidak akan masuk karena pemberlakukan karantina total.

Dia menambahkan distribusi beras menjadi sangat penting, karena di pasar induk beras Cipinang, ketersediaan beras hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga bulan depan.

"Stok beras di pasar induk Cipinang hanya cukup untuk 25 hari," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Oktaviano DB Hana
Terkini