Dampak Covid-19, Ekonomi dan Manufaktur Alami Perlambatan Terburuk

Bisnis.com,01 Apr 2020, 20:04 WIB
Penulis: Ipak Ayu H Nurcaya
Polisi mengenakan alat pelindung diri (APD) sebelum menyemprotkan cairan disinfektan di Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Selasa (31/3/2020). ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin

Bisnis.com, JAKARTA — Ekonom PT Bank Maybank Indonesia Tbk. Myrdal Gunarto menilai perlambatan aktivitas ekonomi maupun manufaktur saat ini merupakan kejadian luar biasa pertama sejak Indonesia merdeka.

Alhasil, belum ada proxy yang tepat untuk melihat arah tren bagi laju perekonomian dari kondisi ini.

"Angka PMI Manufaktur yang menunjukkan kontraksi aktivitas itu wajar. Malah angkanya bisa lebih rendah lagi pada April dan Mei," katanya kepada Bisnis, Rabu (1/4/2020).

Menurut Myrdal, hal itu karena pada April kemungkinan aktivitas manufaktur banyak yang terhenti akibat langkah pengamanan untuk menghindari penyebaran virus.

Sementara, pada Mei ada momentum Puasa dan Lebaran yang akan semakin melonggarkan aktivitas manufaktur.

"Perkembangan industri manufaktur pada Juni hingga seterusnya bergantung pada perkembangan penemuan vaksin dari covid-19 ini. Jika ditemukan vaksinnya ada harapan untuk recovery di sisi aktivitas manufaktur," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini