Corona Menyebar, Harga Kelompok Kesehatan Naik 0,21 Persen

Bisnis.com,01 Apr 2020, 17:02 WIB
Penulis: Edi Suwiknyo
Pekerja menjemur kain kasa di sebuah industri pembuatan kain kasa, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat (24/2)./Antara-Harviyan Perdana Putra

Bisnis.com, SEMARANG - Kenaikan harga kelompok kesehatan terjadi seiring peningkatan eskalasi penyebaran virus corona (Covid - 19) di Jawa Tengah.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah (Jateng), Sentot Bangun Widoyono, mengungkapkan ada beberapa hal yang mempengaruhi kenaikan harga kelompok tersebut. Misalnya tarif leboratorium, obat flu dan obat-obatan lainnya.

"Terkait Covid-19, kebanyakan yang masuk kelompok kesehatan mengalami kenaikan," kata Sentot kepada Bisnis, Rabu (1/4/2020).

Kendati mengalami kenaikan, menurut Sentot, kelompok kesahatan belum terlalu berpengaruh terhadap inflasi di Jawa Tengah. Hal ini terjadi karena kontribusi kelompok kesehatan ke inflasi Jateng sangat kecil. "Memang tak terlalu signifikan menyumbang inflasi," ungkapnya.

Seperti diketahui Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng mencatat inflasi di sana selama Maret 2020 sebesar 0,02%. Penyebab utama inflasi di Jawa Tengah Maret 2020 adalah kenaikan harga emas perhiasan, gula pasir, telur ayam ras, pemeliharaan atau service, dan jeruk.

Sementara itu, penahan utama inflasi di Jawa Tengah adalah turunnya harga cabai merah, cabai rawit, minyak goreng, bawang putih dan cumi-cumi.

Adapun tingkat inflasi tahun kalender Maret 2020 sebesar 0,55% dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2020 terhadap Maret 2019) sebesar 3,25%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andya Dhyaksa
Terkini