Kelompok Perawatan Pribadi & Jasa Picu Inflasi di Jateng

Bisnis.com,01 Apr 2020, 13:54 WIB
Penulis: Edi Suwiknyo
Proses perawatan wajah untuk mengurangi kerutan/Atiqa Hanum

Bisnis.com, SEMARANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat inflasi Jawa Tengah (Jateng) selama Maret 2020 sebesar 0,02%.

Kepala BPS Jateng Sentot Bangun Widoyono dalam berita resmi statistik menuturkan inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran terutama kelompok perawatan pribadi dan jasa.

"Kelompok ini inflasinya sebesar 1,12% diikuti kelompok transportasi sebesar 0,21%; kelompok kesehatan sebesar 0,12%; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,05%," kata Sentot dikutip dari BRS Edisi 1 April 2020, Rabu (1/4/2020).

Kendati demikian, penyebab utama inflasi di Jawa Tengah Maret 2020 adalah kenaikan harga emas perhiasan, gula pasir, telur ayam ras, pemeliharaan atau service, dan jeruk.

Sementara itu, penahan utama inflasi di Jawa Tengah adalah turunnya harga cabai merah, cabai rawit, minyak goreng, bawang putih dan cumi-cumi.

"Tingkat inflasi tahun kalender Maret 2020 sebesar 0,55% dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2020 terhadap Maret 2019) sebesar 3,25%," jelasnya.

Adapun, dari 6 kota IHK Jawa Tengah, 5 kota tercatat mengalami inflasi dan satu kota mengalami deflasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nurbaiti
Terkini