Bisnis.com, JAKARTA - PT. Kredit Biro Indonesia Jaya (KBIJ), salah satu biro kredit swasta, mengenalkan SKORKU ke pasar keuangan Indonesia, yang dapat membantu industri perbankan dan keuangan dalam mempercepat proses pengajuan kredit.
SKORKU dikembangkan menggunakan data industri kredit atau data biro kredit dan algoritma yang dihasilkan oleh teknologi machine learning terkini. Skor model tersebut dikembangkan oleh OneConnect Financial Technology Co., Ltd.
Presiden Direktur KBIJ Dinno Indiano mengatakan, penggunaan SKORKU melalui B2B berbasis API (Application Program Interface) membantu lembaga pembiayaan dapat mempersingkat proses persetujuan kredit yang awalnya memakan waktu beberapa hari menjadi hanya beberapa menit.
"Biro kredit swasta adalah bagian dari infrastruktur industri perbankan dan keuangan yang modern. Kami bangga telah menjadi bagian dari tonggak penting dalam meningkatkan industri perbankan dan keuangan di Indonesia, sehingga dapat sejajar dengan industri keuangan di dunia," katanya melalui siaran pers, Rabu (1/4/2020).
Dia menjelaskan, SKORKU merupakan sistem skor tiga digit, mulai dari 470 hingga 710, yang merangkum semua informasi termasuk laporan kredit menjadi skor tunggal.
Informasi mengenai demografi debitur, jangka waktu kredit, pola pembayaran dan jenis kredit digunakan untuk mengukur potensi risiko kredit dan memprediksi kemungkinan gagal bayar.
SKORKU dikembangkan untuk menginformasikan profil risiko kepada lembaga pembiayaan dalam menilai permohonan kredit baru (dengan atau tanpa riwayat kredit) dan menambah informasi yang lebih akurat untuk keputusan pemberian kredit.
Hal tersebut memungkinkan lembaga pembiayaan untuk menilai dengan cepat kualitas pemohon kredit dan membuat keputusan yang konsisten.
Dibandingkan dengan cara penilaian internal yang sudah ada, perseroan menyatakan SKORKU berpotensi meningkatkan tingkat persetujuan sebesar 20% hingga 60% dan dapat mengurangi bad rate sebesar 10% hingga 40% terhadap tingkat persetujuan yang diberikan.
Hal ini juga dapat mengurangi biaya secara signifikan akibat berkurangnya kredit macet.
Selain memberikan layanan skor, Dinno mengatakan KBIJ juga memiliki keunggulan dalam mengolah database terkait informasi kredit secara akurat dan memberikan layanan produk bernilai tambah seperti data analitik dan portfolio monitoring.
Layanan bernilai tambah tersebut dapat digunakan untuk menyempurnakan kebijakan dan prosedur dari lembaga pembiayaan dalam hal pemberian kredit sehingga dapat mengurangi risiko kredit macet dengan cepat.
Direktur Utama PT OneConnect Financial Technology Indonesia Hendra Tan mengatakan bahwa SKORKU merupakan produk pertama yang dikembangkan oleh OneConnect dan KBIJ.
"Kami bangga menjadi bagian dibalik terciptanya SKORKU. OneConnect sudah melayani lebih dari 3.700 pelanggan, termasuk bank-bank besar di China. Lending Platform kami sudah mencapai ratusan juta konsumen dan memfasilitasi lebih dari 4,2 juta penilaian risiko kredit setiap harinya," tuturnya.
Hendra menyampaikan, pihaknya menggunakan algoritma machine learning yang mengolah keseluruhan data dan mengubahnya menjadi skor kredit, sehingga menghasilkan penilaian kualitas peminjam dengan cepat dan akurat.
"Kami berharap dapat membangun dan menghasilkan produk-produk lanjutan yang lebih bermanfaat untuk membantu lembaga keuangan, usaha, dan masyarakat Indonesia."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel