Peneliti: Pasien Corona Menularkan Virus Terbanyak pada Minggu Pertama

Bisnis.com,02 Apr 2020, 13:27 WIB
Penulis: Syaiful Millah
Tenaga medis di RS San Raffaele, Milan, 23 Maret 2020, sedang menerima pasien./Bloomberg-Miguel Medina/AFP via Getty Images

Bisnis.com, JAKARTA – Studi terbaru menunjukkan bahwa pasien virus Corona (Covid-19) mungkin paling efektif menular dalam kurun waktu seminggu pertama setelah gejala muncul, ketika mereka melepaskan virus melalui ekskresi pernapasan.

Para ilmuwan dari Berlin Charite Universitatsmedizin menganalisis data dari pasien untuk melihat seberapa efektif infeksi yang bisa mereka tularkan dan kapan waktu yang lebih spesifik tentang hal tersebut.

Dilansir dari Sky, Kamis (2/4/2020) studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Nature ini mengamati sembilan orang dewasa dari kota Munich, Jerman yang memiliki gejala virus corona ringan.

Para peneliti menganalisis sampel tenggorokan dan paru-paru serta dahak (campuran air liur dan lendir batik dari saluran pernapasan), tinja darah, dan urin para pasien.

Ternyata, mereka menemukan tingkat replikasi virus yang tinggi di jaringan saluran pernapasan bagian atas. Selain itu, mereka juga menemukan tingginya tingkat pelepasan virus di saluran pernapasan itu selama minggu pertama gejala.

Para peneliti juga mengisolasi bentuk infeksi virus di tenggorokan dan paru-paru pasien sebelum delapan hari gejala yang muncul.

Hasilnya, dua pasien yang menunjukkan tanda-tanda awal pneumonia terus menumpahkan virus dalam tingkatan yang tinggi di dahak mereka sampai hari ke-10 atau ke-11. Virus juga tetap terdeteksi dalam dahak setelah gejala mereda.

Penelitian juga menemukan bahwa virus SARS-CoV-2 tidak ditemukan dalam sampel darah atau urin dan bentuk replikasi virus juga tidak terdeteksi pada spesimen tinja. Mereka mengatakan bahwa masih dibutuhkan lebih banyak penelitian dengan sampel yang lebih besar.

“Hasil awal kami menunjukkan bahwa langkah-langkah untuk penyebaran virus lebih mengarah pada tetesan daripada berbasis fomite, penularan melalui benda atau bahan,” kata tim penelitian dalam laporan penelitian.

“Dalam situasi keterbatasan kapasitas tempat tidur di rumah sakit, ada imbauan untuk pulang lebih awal setelah melakukan perawatan. Berdasarkan temuan saat ini, pemulangan awal dengan isolasi di rumah dapat dipilih untuk pasien yang ada dalam rentang 10 hari setelah timbul gejala,” imbuh tim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Novita Sari Simamora
Terkini