Dampak Corona, Bank Kian Selektif Beri Kredit ke Nasabah Baru

Bisnis.com,02 Apr 2020, 16:33 WIB
Penulis: Maria Elena
Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan (kiri) berpose bersama Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Lani Darmawan (kanan) di sela pembukaan pameran perbankan ritel CIMB Niaga XTRA XPO di ICE BSD, Tangerang Selatan, Sabtu (16/2 - 2019). / Bank CIMB Niaga

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah perbankan semakin selektif menyalurkan kredit ke nasabah baru. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi pemburukan kualitas kredit di tengah kondisi pandemi COVID-19.

Direktur Konsumer PT Bank CIMB Niaga Tbk. Lani Darmawan mengatakan saat ini perseroan lebih mengutamakan penyaluran kredit ke nasabah eksisting. Pasalnya, perseroan dapat lebih cepat tanggap apabila proses pembayaran terhambat.

“Kami lebih fokus ke nasabah yang ada saat ini, untuk bisa terus berkomunikasi dengan nasabah dan cepat tanggap atas kondisi nasabah,” katanya kepada Bisnis, Kamis (2/4/2020).

Lani mengatakan dalam situasi saat ini, permintaan kredit memang mengalami penurunan. Namun, lembaga keuangan juga lebih memperketat persyaratan pengajuan kredit. Perseroan pun, melakukan penambahan beberapa poin dalam menganalisa kredit.

‘OJK telah memberikan panduan memgenai industri terdampak COVID-19. Kami bank menerjemahkan lagi ke dalam penerapannya, baik untuk pinjaman baru maupun untuk eksisting nasabah pinjaman. Filternya pasti diperketat, untuk memastikan pinjaman dan angsurannya tidak malah memberatkan nasabah untuk membayar,” jelasnya.

Oleh karena itu, dengan memasukkan beberapa filter terkait industri dan segmen nasabah yang terdampak COVID-19 ke dalam analisa kredit, penyaluran akan lebih ketat ke segmen-segmen tersebut, risiko pun dapat lebih terjaga.

Terpisah, Direktur PT Bank Mayapada International Tbk. Haryono Tjahjarijadi mengatakan ekspansi kredit perbankan saat ini sangat tergantung pada permintaan dan dalam kondisi sekarang permintaan kredit memang sangat rendah.

Di samping itu, bank juga dinilai perlu ekstra hari-hati dalam melakukan penyaluran kredit. “Mitigasi risiko jelas terkait dengan kondisi makro dan mikro ekonomi yang tidak kondusif sehingga bank perlu ekstra hati-hati dalam melakukan penyaluran kredit,” katanya.

Pengamat Perbankan dari Universitas Bina Nusantara Doddy Ariefianto berpendapat beberapa sektor saat ini sudah melemah dan bahkan mencatatkan zero growth akibat COVID-19. Sektor yang sangat terdampak di antaranya sektor penerbangan, pariwisata, juga ekspor impor.

Perlambatan ini, kata dia, juga sangat mempengaruhi keberlangsungan bisnis perbankan. Profitabilitas perbankan akan sangat tertekan, apalagi jika harus melakukan restrukturisasi dalam jumlah yang besar.

“Jika misalnya nasabah tidak bisa bayar bunga dan pokok, bank hidup dari mana? Semoga sesuai skenario optimis, COVID-19 akan mencapai peak pada Mei dan Juni, sehingga sudah bisa mulai pemulihan di kuartal ketiga tahun ini.”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini