Biaya Top Up Gopay Digratiskan, Bagaimana Untungnya Bagi Bank?

Bisnis.com,02 Apr 2020, 16:45 WIB
Penulis: Ni Putu Eka Wiratmini
Fitur gobills di aplikasi Gojek/BisnisTV

Bisnis.com, JAKARTA - Upaya perbankan untuk menggratiskan top up saldo pada dompet digital seperti Gopay akan mendorong peningkatan transaksi digital yang dapat berujung pada naikknya fee based income.

Bisnis mencatat, saat ini ada sejumlah bank yang menggratiskan biaya top up, yakni Bank Mandiri, Bank BCA, dan Bank BRI lantaran berkembangnya pandemi COVID-19. Promo bebas biaya isi ulang saldo Bank Mandiri berlaku sampai 31 Mei 2020, BCA sampai 30 April 2020, dan BRI sampai dengan 31 Mei 2020.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan menggratiskan biaya isi ulang atau top up memang sudah seharusnya dilakukan.

Pasalnya, pengenaan biaya untuk transaksi isi ulang akan mengurangi minat belanja masyarakat, terlebih di tengah kondisi saat ini. Daripada mengenakan fee pada transaksi top up, menurut Piter, bank akan lebih baik mengambil fee saat nasabah melakukan transaksi.

“Kalau untuk top-up dikenakan fee justru mengurangi minat untuk menggunakan uang elektronik yang kemudian akan mengurangi pendapata fee itu sendiri," katanya kepada Bisnis, Kamis (2/4/2020).

Menurutnya, dengan menggratiskan biaya isi ulang saldo, pengguna akan lebih sering menggunakan transaksi digital sehingga pada akhirnya akan memperbesar fee based income bank.

“Dengan memudahkan top up, bank menggalakkan transaksi digital yang ujungnya ke transaksi bank juga.  Dengan transaksi yang lebih besar fee based income bisa meningkat signifikan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini