Bawang Bombai Impor Mulai Masuk

Bisnis.com,03 Apr 2020, 16:51 WIB
Penulis: Yustinus Andri DP
Pedagang bawang putih beraktifitas di salah satu pasar di Jakarta, Selasa (3/3/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak 10 kontainer yang masing-masing berisi 26 ton bawang bombai telah masuk ke Indonesia.

Direktur PT.Tunas Maju Mandiri mengatakan bahwa 10 kontainer bawang bombai tersebut tiba dari Selandia Baru  dan akan segera didistribusikan ke sejumlah pulau utama di Indonesia yakni Jawa, Sumatera, Sulawesi hingga Papua.

"Pertanggal 1 April berjumlah 10 kontainer yang  akan di lepas oleh Pak Menteri Pertanian {Syahrul Yasin Limpo] untuk segera di distribusikan. Tiga diantaranya sudah didistribusikan ke luar jawa salah satunya Timika," katanya, Jumat (3/4/2020)

Adi melanjutkan, bawang bombai impor akan terus masuk ke Indonesia mulai pekan ini untuk kebutuhan masyarakat sesuai kebutuhan yang sudah di rekomendasikan pemerintah.

"Sebagian sudah bawang bombai sudah ada di ritel, dan kami akan terus mendukung pendistribusian sehingga stok pasar untuk bawang bombai tidak ada yang langka," tukasnya.

Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah melakukan pengecekan ke gudang PT.Tunas Maju Mandiri, pada Jumat (3/4/2020). Dia mengklaim selama pandemi virus corona, seluruh distribusi pangan dipastikan lancar untuk mengisi kebutuhan pasar.

"Kita pastikan  hari ini bahwa 11 komoditi pangan dasar siap dan terkendali sehingga kebutuhan terpenuhi. Tiga kebutuhan yang memiliki masalah dari ke 11 itu yaitu gula, bawang putih, serta bawang bombai sudah aman saat ini," kata Syahrul, Jumat (3/4/2020).

Mentan menambahkan bahwa selain mengamankan stok, pemerintah akan terus memanantau jalur distribusi pangan sehingga ketersedian pangan lancar dan tidak ada yang kekurangan.

"Saya sudah minta kepada Gubernur, Bupati serta POLRI dalam masa karantina wilayah tetap mengedepankan jalur transportasi distribusi bahan pokok kebutuhan masyarakat,"tambahnya.

Syahrul mengungkapkan bahwa sebelumnya harga bahan pokok sempat mengalami kenaikan dikarenakan adanya panic buying dari masyarakat dan panic trader dari pedagang. Hal itu terjadi setelah adanya kabar lockdown di sejumlah negara dan daerah yang membuat terjadi perlambatan dalam penyetokan barang.

"Saya berharap bawang bombai ini segera akan kita distribusikan langsung ke ritel-ritel yang ada, dan ini tentu kerja yang ada terkait dengan pemerintah yang ada di provinsi untuk mengatur sampai tingkat kabupaten," ungkap Syahrul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yustinus Andri DP
Terkini