Sekitar 10 Juta Orang di AS Ajukan Klaim Pengangguran

Bisnis.com,03 Apr 2020, 13:33 WIB
Penulis: Dhiany Nadya Utami
Seorang pria mengenakan masker di Times Square, New York./Bloomberg-John Nacion/STAR MAX/IPx via AP Photo

Bisnis.com, JAKARTA - Dampak ekonomi sebagai buntut dari pandemi corona atau Covid-19 semakin terasa. Di Amerika Serikat, penyebaran wabah telah membuat angka pengangguran melonjak.

Melansir dari Bloomberg, Jumat (3/4/2020), virus corona telah memaksa jutaan orang di Negeri Paman Sam tersebut untuk keluar dari pekerjaan mereka. Bahkan, jumlahnya sangat tidak porposional di beberapa negara bagian.

Analisis data Bloomberg News menyebut di antara negara bagian dengan angkatan kerja di atas 1 juta orang seperti Pennsylvania, Nevada, dan Michigan, sekitar 10 persen dari pekerja di sana telah mengajukan tunjangan penangguran dalam tiga minggu terakhir.

Data yang sama juga memberikan gambaran lebih rinci mengenai dampak pandemi ini di pasar tenaga kerja. Pun, Bloomberg menggarisbawahi berbagai industri melambat dan perusahaan yang terpaksa tutup demi menekan angka penyebaran virus.

Ekonomi Pennsylvania dan Michigan didominasi oleh manufaktur, sedangkan Nevada mengandalkan industri leisure and hospitality. Selain ketiga negara bagian tersebut, Washington dan Minnesota juga termasuk dalam 10 besar angka pengangguran tertinggi.

Di sisi lain, tiga negara bagian dengan populasi tenaga kerja terbesar, yakni California, Texas, dan Florida berhasil selamat dari daftar tersebut. Akan tetapi tetap saja ada peningkatan yang signifikan soal tunjangan pengangguran, masing-masing sebesar 5,7 persen, 3,1 persen, dan 2,9 persen.

Tercatat, sekitar 10 juta orang telah mengajukan klaim pengangguran dalam dua minggu terakhir. Angka ini menyamai total untuk enam setengah bulan pertama dari krisis keuangan 2007-2009. Pada pekan lalu saja angka pengajuan tunjangan pengangguran mencapai rekor tertinggi yakni 6,65 juta orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini