Singapura Tutup Sebagian Besar Tempat Kerja, Sekolah dan Prasekolah dalam Sebulan

Bisnis.com,03 Apr 2020, 16:41 WIB
Penulis: Saeno
PM Singapura Lee Hsien Loong menegaskan negeri itu akan melakukan sejumlah langkah baru menghadapi Corona/Faceboo-Lee Hsien Loong

Bisnis.com, SINGAPURA - Langkah Singapura menghadapi ancaman wabah Corona menjadi semakin ketat. Negeri Merllion itu mulai memberlakukan penutupan sejumlah besar kantor, sekolah dan prasekolah selama sebulan mendatang.

Dalam pernyataannya, PM Singapura Lee Hsien Loong menyebutkan bahwa dalam beberapa minggu belakangan jumlah kasus baru Covid-19 telah meningkat.

"Kami memantau perkembangan itu dengan cermat dan melakukan langkah untuk berjaga secara bertahap," ujar PM Lee, Jumat (3/4/2020).

Disebutkan PM Lee sejauh ini rata-rata rakyat Singapura mematuhi arahan pemerintah.

PM Lee juga memberikan catatan dan apresiasi khusus kepada warga Melayu Islam di negeri itu.

"Bagi masyarakat Melayu Islam Anda telah membuat beberapa pengorbanan dan penyesuaian yang besar seperti warga masyarakat lainnya. Anda paham mengapa masjid ditutup, Anda mengganti salaman dengan salam Mufti, dan menunda acara penting seperti pernikahan. Seperti dikatakan Mufti, masyarakat juga perlu menyesuaikan Ramadan dan Syawal.Saya juga kecewa tidak ada bazaar di Geylang tahun ini tapi ini tidak bisa dihindari. Terima kasih atas kerja sama Anda," ujar PM Lee dalam Bahasa Melayu.

Ditambahkan PM Lee, keadaan sejauh ini terkendali. Tapi, pemerintah khawatir kasus baru infeksi Corona terus meningkat dan mungkin jumlah kasusnya bisa melonjak.

Terkait hal itu, PM Lee menyebutkan langkah lebih ketat yang akan dilakukan selama sebulan.

Singapura akan menutup sebagian besar tempat kerja, sekolah, dan prasekolah.

"Pasar, pasar raya, tempat makan, transportasi akan terus buka. Anda masih bisa membeli kebutuhan dapur, beli makanan masih boleh," ujar PM Lee.

Terkait penutupan sekolah dan prasekolah, PM Lee meminta para orangtua terus membimbing anak-anaknya di rumah supaya pendidikan mereka tidak tertinggal.

Terkait pengaturan jarak, PM Lee juga memastikan aturan yang lebih ketat.

"Sebelum ini orang ramai berkumpul, asal tidak lebih dari sepuluh, boleh, tapi sekarang kami mau Anda duduk di rumah, hindari bergaul kecuali lingkungan keluarga sendiri, " ujar PM Lee.

PM Lee memastikan hal itu tidak mudah karena semua ingin berteman, berhubungan, beramah tamah dengan orang lain.

"Tapi saya berharap Anda bersabar, dan patuhi peraturan demi keselamatan Anda sendiri dan kita semua," ujar PM Lee.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini