Kinerja 2019 : Omzet Turun, Destinasi Nusantara (PDES) Rugi Rp14,8 Miliar

Bisnis.com,03 Apr 2020, 05:15 WIB
Penulis: Rivki Maulana
Para pelancong asal China menunggu kemunculan lumba-lumba dalam perjalanan menuju Pulau Gangga, Sulawesi Utara, Kamis (31/1/2020)./Bisnis-M. Nurhadi Pratomo

Bisnis.com, JAKARTA - PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk. (PDES) menderita kerugian bersih sebanyak Rp14,8 miliar sepanjang 2019. Kinerja PDES menurun seiring dengan penurunan pendapatan.

Berdasarkan publikasi laporan keuangan perseroan yang dikutip Bisnis, Jumat (3/4/2020), kinerja laba rugi PDES berbanding terbalik dibandingkan dengan 2018 yang masih mencetak laba bersih Rp3,51 miliar.

Secara umum, pendapatan PDES turun 10,28 persen menjadi Rp461,92 miliar. Pendapatan anak usaha PT Panorama Sentrawisata Tbk. itu melorot seiring dengan pelemahan kinerja paket perjalanan wisata. Segmen ini menopang 87 persen terhadap total pendapatan PDES.

Sementara itu, segmen penyewaaan kendaraan tumbuh 16 persen menjadi Rp59,19 miliar. Namun, pertumbuhan tersebut tidak bisa menghindarkan penurunan pendapatan secara keseluruhan karena kontribusi segmen penyewaan kendaraan tidak dominan.

Kerugian yang diderita PDES juga membuat pemegang saham tidak bisa menikmati dividen. Pada 2019, rugi per saham tercatat 20,71, berbanding laba per saham pada 2018 sebesar 4,91.

Dalam satu pekan terakhir, saham PDES mengalami kenaikan signifikan. Laju saham PDES naik 63,27 persen dalam sepekan. Adapun dalam periode tahun berjalan turun 8,05 persen.

Untuk diketahui,  PDES berkecimpung di bidang pariwisata. Perusahaan ini merupakan biro perjalanan wisata, mencakup perencanaan dan pengemasan komponen-komponen

perjalanan wisata, penyelenggaraan dan penjualan paket wisata, penyediaan layanan pramuwisata, dan angkutan wisata.

PDES memiliki enam anak usaha untuk menggerakkan roda bisnisnya. Sebanyak tiga perusahaan beroperasi di luar negeri, yaitu Panorama Destination Pte Ltd, Panorama Destination Sdn Bhd, dan Panorama Destination Jv Ltd.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini