Pupuk Indonesia Konsisten Pertahankan Kinerja Pendapatan

Bisnis.com,03 Apr 2020, 14:20 WIB
Penulis: Rio Sandy Pradana
Pabrik Pupuk Indonesia./Dok. Istimewa-PT Pupuk Indonesia (Persero)

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pupuk Indonesia (Persero) mampu konsisten dalam menjaga pertumbuhan pendapatannya selama lima tahun terakhir kendati fluktuatif, tetapi tetap menunjukkan tren positif.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat mengatakan kinerja keuangan konsolidasi pun terjaga dalam pertumbuhan yang baik. Pendapatan usaha pada periode 2015-2019 bergerak fluktuatif namun tetap dalam tren yang bagus.

"Rasa syukur kami panjatkan karena Pupuk Indonesia Grup mampu menjaga pertumbuhan kinerja perusahaan dan kontribusinya terhadap ketahanan pangan nasional dalam lima tahun terakhir," kata Aas dalam siaran pers, Jumat (3/4/2020).

Perseroan mampu meraih pendapatan mencapai Rp66,2 triliun pada 2015, tetapi sempat menurun pada 2016 dengan Rp64,1 triliun dan Rp58,9 triliun pada 2017. Namun, kinerja menjadi semakin moncer pada 2018 yakni dengan pendapatan Rp69,4 triliun dan Rp71,2 triliun pada 2019.

Dia menambahkan dalam lima tahun terakhir atau periode 2015-2019, Pupuk Indonesia Grup mencatatkan pertumbuhan produksi produk pupuk mencapai 1 juta ton.

Pihaknya menjelaskan pada 2015 dan 2016 angka produksi berada di level 10 juta ton. Kemudian meningkat sejak 2017 menjadi 11,4 juta ton, 11,6 juta ton pada 2018, dan 11,8 juta ton pada 2019.

Tren yang sama, lanjutnya, juga terjadi pada produksi produk non pupuk yakni amoniak. Pada 2015, produksi amoniak perseroan mencapai 5,5 juta ton, dan meningkat hingga 5,9 juta ton pada 2019.

Penjualan produk pupuk dalam kurun lima tahun terakhir mencapai 61,7 juta ton yang terdiri dari penjualan pupuk subsidi sebesar 45,4 juta ton dan penjualan pupuk non subsidi sebesar 16,3 juta ton. Besaran penjualan pupuk bersubsidi sendiri selalu menyesuaikan dengan alokasi subsidi yang dimandatkan oleh pemerintah.

Sementara itu, nilai aset perusahaan tercatat terus tumbuh sejak 2015 yang berada pada Rp91,8 triliun, menjadi Rp138 triliun pada 2018, dan kembali tumbuh pada 2019 menjadi Rp135 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini