Dirut GIAA: Hilangkan Cucu Usaha, Bisnis Lebih Efisien

Bisnis.com,03 Apr 2020, 12:39 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Teknisi bersiap memeriksa pesawat Boeing 737 Max 8 milik Garuda Indonesia, di Garuda Maintenance Facility AeroAsia, bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (13/3/2019)./Reuters-Willy Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mengklaim upaya restrukturisasi yang dilakukan terhadap enam cucu perusahaan dapat berdampak positif terhadap kinerja induk usaha. Bisnis diklaim menjadi lebih efisien dan cepat.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan setelah pihaknya melebur kembali cucu perusahaan diharapkan dapat membentuk bisnis yang lebih positif.

"Kami akan terus melihat kembali implikasi bisnis dari restrukturisasi ini, tentunya ini lebih positif ketika PT Garuda Tauberes Indonesia [GTI] masuk kembali ke entitas induk Garuda jadi lebih efisien dan lebih cepat," ujarnya dalam video konferensi pers Kementerian BUMN, Jumat (3/4/2020).

Menurutnya, hal ini dapat membuat efisiensi biaya dan semestinya membuat bisnis emiten berkode GIAA ini menjadi semakin mulus. Dia menegaskan akan terus melakukan evaluasi kembali terhadap berbagai anak dan cucu usaha yang berada dalam korporasi maskapai pelat merah tersebut.

"Salah satu yang ingin kami lakukan juga adalah bisnis yang orang lain bisa lakukan dan bukan bisnis inti kami, ya kami tidak usah juga melakukannya," jelasnya.

Dia menegaskan seperti usaha sewa mobil, ternyata Garuda Indonesia memiliki entitas anak cucu perusahaan sendiri yang mengelola sewa mobil. Jenis bisnis ini bukan merupakan bisnis inti Garuda Indonesia, sehingga tentunya dapat direstrukturisasi.

Dengan demikian, Irfan menegaskan porsi bisnis yang tercipta dari aktivitas Garuda Indonesia dapat dinikmati oleh berbagai perusahaan. "Tentunya ini tanpa kepentingan personal, perusahaan-perusahaan kami bisa membagi-bagi 'kue' jadinya untuk swasta."

Garuda Indonesia saat ini tercatat memiliki tujuh entitas anak usaha dan 19 entitas cucu perusahaan. Adapun pada 2019, enam entitas cucu usahanya distrukturisasi, sehingga jumlahnya menjadi 13 entitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini