Bisnis.com, JAKARTA—Fairbanc, perusahaan rintisan Amerika Serikat, mendapatkan pendanaan dari 500 startups dan miliarder Indonesia Michael Sampoerna.
Michael Sampoerna merupakan CEO Sampoerna Strategic, sebuah perusahaan investasi di bidang pertanian, properti, telekomunikasi, dan keuangan.
Mengutip techinasia, Jumat (3/4/2020), Fairbanc akan memanfaatkan dukungan pendanaan untuk masuk ke pasar Indonesia, negara dengan populasi terbesar keempat di dunia. Kendati demikian, nominal pendanaan tidak diketahui.
Berdasarkan data Bank Dunia, sekitar 95 juta orang dewasa di Indonesia tidak memiliki akun formal di lembaga keuangan.
Fairbanc yang diluncurkan pada 2018 ini fokus untuk mengembangkan pinjaman online dan platform pembayaran berbasis kecerdasan buatan yang menyasar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di negara berkembang. Perusahaan ini menawarkan pinjaman kepada pedagang supaya mereka bisa membeli produk dari merek besar.
Startup ini menyatakan jasa pinjaman yang ditawarkan tidak memerlukan jaminan, rekam jejak kredit, kepemilikan ponsel, atau literasi digital. Kredit dapat dengan gampang diakses melalui password yang dikirimkan melalui pesan singkat.
“Kecepatan dan skala transaksi pedagang mikro membuat perbankan memberikan pinjaman karena transaksinya sangat kecil dan tidak terdeteksi,” kata Managing Partner 500 Startups Khailee Ng.
Berdasarkan keterangan resminya, Fairbanc bergantung pada data science dan pembelajaran mesin untuk mengevaluasi kredit dan risiko. Hal ini memungkinkan perusahaan ini untuk memberikan pinjaman secara instan.
Setelah merampungkan uji coba layanannya di Bangladesh pada 2018, perusahaan ini menggandeng Unilever Indonesia melalui program Unilever Foundry. Melalui program itu, Fairbanc mengklaim tingkat partisipasi mencapai 35 persen.
Fairbanc juga bekerjasama dengan sebuah organisasi Islam besar di Indonesia untuk membiayai sekitar 100 juta anggotanya. Tak hanya itu, perusahaan rintisan ini telah berkolaborasi dengan Sinar Mas untuk memberikan kredit bagi pelaku UMKM yang menjual produk Unilever dan merek produk konsumsi lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel