Selain DKI, Sulsel Alami Peningkatan Pasien Covid-19 Paling Tinggi

Bisnis.com,06 Apr 2020, 20:51 WIB
Penulis: Rayful Mudassir
Ilustrasi Virus Corona (Covid-19)

Bisnis.com, JAKARTA - Provinsi Sulawesi Selatan mengalami peningkatan jumlah pasien terkonfirmasi positif Corona paling drastis setelah DKI Jakarta. Provinsi tersebut mengalami penambahan 30 pasien dalam satu hari.

Berdasarkan laporan terbaru pada Senin (6/5/2020), pasien terkonfirmasi positif Corona meningkat menjadi 2.491 pasien dari sehari sebelumnya berjumlah 2.273 pasien, atau meningkat 218 orang.

Dari penambahan itu, DKI Jakarta menyumpang angka paling banyak hari ini, yaitu 101 pasien atau total 1.232 pasien. Selebihnya disumbang oleh Sulawesi Selatan 30 pasien menjadi 113 orang, dan Sumatra Barat 10 pasien menjadi 18 orang.

Adapun peningkatan pasien juga dialami oleh Sulawesi Utara dua orang menjadi 5 pasien, Lampung satu pasien menjadi 12 orang, Riau satu orang menjadi 12 pasien, Sulawesi Tenggara satu orang (7), Sumatra Utara satu orang (26), Sulawesi Utara dua pasien (5), NTB tiga orang (10), Kalimantan Utara tujuh pasien (15) hingga Kalimantan Tengah 9 orang (20).

Selain itu, Jawa Barat bertambah 11 pasien menjadi 263 pasien, Jawa Tengah naik 12 pasien menjadi 132 kasus dan Jawa Timur naik satu kasus menjadi 189 orang.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Achmad Yurianto, mengingatkan masyarakat untuk terus melakukan upaya pencegahan virus SARS-CoV-2 atau Corona penyebab Covid-19 yang menular kepada orang tidak sakit terutama rentan tertular.

Adapun pemerintah turut mengimbau pemudik dari Jabodetabek untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari untuk mengantisipasi penyebaran wabah. Bahkan, pemudik dari Jabodetabek telah ditetapkan pemerintah otomatis menjadi orang dalam pemantauan (ODP).

Yuri yang juga Jubir Covid-19 untuk Indonesia menyebut orang yang melakukan isolasi mandiri bukan berarti untuk diasingkan oleh masyarakat. Menurutnya, penanganan warga yang sedang melakukan isolasi mandiri sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19. "Bukan berarti isolasi sosial atau diasingkan,” katanya di Graha BNPB, Jakarta, Senin (6/5/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andya Dhyaksa
Terkini