Imbas Covid-19, Industri Wisata Selam Taman Nasional Komodo Tutup

Bisnis.com,06 Apr 2020, 21:15 WIB
Penulis: Andhika Anggoro Wening
Kegiatan menyelam/Istimewa- iDive Komodo

Bisnis.com, JAKARTA - Para pelaku usaha wisata selam di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, terpaksa menutup bisnis mereka. Tak ada lagi turis yang terlihat lalu lalang di kota pelabuhan ini. Gerbang pariwisata ke kawasan Pulau Komodo telah ditutup. Pendapatan para pemandu wisata selam ini terjun bebas lantaran pandemi Covid-19 yang sedang mengamuk.

Marcia Stephanie merupakan satu di antara para pebisnis wisata selam (dive operator) di Labuan Bajo yang menutup pintu usahanya untuk sementara waktu. Selama tiga pekan terakhir, Marcia menghitung kerugian perusahaannya telah mencapai ratusan juta. "Kami sudah tidak ada trip sejak 22 Maret 2020, di saat yang sama pengelola TNK (Taman Nasional Komodo) mengeluarkan pengumuman penutupan sementara TNK dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19," ungkap Marcia dalam keterangan resmi ke Bisnis, Senin (6/4/2020).

"Semua dive operator di Labuan Bajo tutup. Dari pihak TNK pun sudah menutup wisata ke TNK, praktis semua kawasan wisata di laut maupun darat, sudah ditutup," pemilik usaha iDive Komodo ini, menambahkan.

Marcia melepas puluhan karyawannya, kembali ke rumah masing-masing agar dapat mengisolasi diri dari ancaman virus corona. Soal gaji, meski jumlahnya tak utuh seperti setiap bulannya, Marcia masih berupaya menggaji karyawan-karyawannya, yang terdiri dari kru kapal, pemandu selam, hingga staf administrasi. Februari 2020 menjadi kali terakhir para pekerja iDive menerima upah penuh.

"Sejak Maret sudah ada potongan gaji. Mulai April ini (gaji dibayarkan) seperempat," tutur wanita yang biasa mengoperasikan dua kapal untuk paket wisata selamnya di kawasan perairan TNK.

Kelak, jika kondisi telah stabil pasca-pandemi virus ganas ini, secara gamblang Marcia berharap agar industri pariwisata di Labuan Bajo dan Komodo dapat kembali bergairah. Di sisi lain, lanjutnya, kawasan konservasi ini perlu dijaga sebaik mungkin setelah sekian lama tak dijamah manusia.

"Keadaan membaik, aktivitas berjalan normal lagi, industri pariwisata hidup kembali, atau para wisatawan dapat menikmati alam (pulau) Komodo, pasti sangat dinanti-nanti oleh kami selaku pelaku wisata. Tapi perlu juga diingat bahwa merawat lingkungan di kawasan TNK tetap perlu diutamakan, agar ekosistem bawah laut tetap terjaga," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini