Darurat! Indonesia Kekurangan Ventilator, Wamen BUMN Minta Bantuan Elon Musk

Bisnis.com,06 Apr 2020, 12:46 WIB
Penulis: Ilman A. Sudarwan
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) didampingi Wakil Menteri I Budi Gunadi Sadikin (kiri) dan Wakil Menteri II Kartika Wirjoatmodjo (kanan) mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/2/2020)./ ANTARA - Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta bantuan CEO SpaceX Elon Musk untuk memenuhi kebutuhan ventilator di Indonesia yang dibutuhkan untuk penanganan pasien virus corona atau Covid-19.

Permohonan bantuan itu diajukan oleh Wakil Menteri BUMN Budi Sadikin melalui akun media sosial Twitter-ya @BudiGSadikin. Dia membalas cuitan Musk yang menawarkan bantuan ventilator untuk penanganan pasien virus corona.

Melalui akun Twitter-nya @elonmusk dia mengatakan bahwa Tesla memiliki tambahan ventilator yang telah disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat atau FDA. Dia menyatakan dapat membantu mengirimkan alat kesehatan tersebut kepada pihak yang membutuhkan.

“Kami memiliki ventilator tambahan yang disetujui FDA. Akan dikirimkan ke rumah sakit di seluruh dunia dalam wilayah pengiriman Tesla. Perangkat dan biaya pengiriman gratis. Satu-satunya persyaratan adalah bahwa ventilasi dibutuhkan segera untuk pasien, tidak disimpan di gudang. Tolong beri tahu saya atau @Tesla,” tulis Musk di Twitter, Selasa (31/3/2020) pekan lalu.

Membalas cuitan tersebut, Budi Sadikin mengatakan bahwa Indonesia saat ini membutuhkan tambahan sektiar 300—400 ventilator untuk penanganan pandemi virus corona. Dia mengharapkan Tesla dan Elon Musk dapat membantu pemerintah memenuhi kebutuhan tersebut.

“Dear Elon, Kami mengelola 70 rumah sakit dengan sekitar 6.500 tempat tidur di Indonesia dan mencari 300—400 ventilator tambahan secepat mungkin untuk digunakan untuk menangani pasien baru. Silakan hubungi saya di budi.g.sadikin@bumn.go.id,” tulisnya melalui Twitter, Minggu (5/4/2020) malam.

Sebelumnya, pemerintah menyatakan akan menunjuk salah satu perusahaan BUMN untuk memproduksi ventilator. Namun, ventilator yang dapat diproduksi lewat kerja sama dengan ITB, Salman, dan Unpad itu hanya ventilator portabel yang bersifat non-invasif. Ventilator portabel ini hanya dapat digunakan untuk menolong pasien dalam kondisi ringan hingga menengah.

Berdasarkan data Aplikasi Sarana, Prasarana, dan Alat Kesehatan (ASPAK), jumlah ventilator di Indonesia saat ini mencapai 8.396 unit. Adapun, total rumah sakit yang terjebar di seluruh Indonesia mencapai 1.827 rumah sakit.

Harga ventilator saat ini diketahui mencapai kisaran Rp300 juta—Rp800 juta. Sebagai pembading, nilai donasi empat buah ventilator dari PT Bank Central Asia Tbk. kepada RSPAD Gatot Soebroto mencapai lebih dari Rp2,7 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini