Gubernur BI: Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan Masih Terbuka

Bisnis.com,06 Apr 2020, 15:13 WIB
Penulis: Feni Freycinetia Fitriani
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan pers melalui video streaming di Jakarta, Kamis (2/4/2020). Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan bank sentral masih berpotensi melanjutkan penurunan suku bunga acuan di tengah penyebaran pandemi COVID-19.

Hal ini disampaikan oleh Perry saat Rapat Kerja secara virtual bersama Komisi XI DPR, Senin (6/4/2020). Dia menerangkan, upaya penguatan terus dilakukan secara bersama-sama lewat bauran kebijakan BI. 

Berbagai instrumet diarahkan untuk memitigasi dampak COVID-19. Esensinya menyangkut enam aspek, antara lain penurunan suku bunga acuan BI 7 days reverse repo rate sebanyak 2 kali yakni dari 5 persen hingga menjadi 4,5 persen.

“Ruang penurunan suku bunga acuan masih terbuka. BI tetap prudent menjaga stabilitas nilai tukar apalagi mengingat masih tingginya ketidakpastian di pasar keuangan,” ujarnya.

Aspek kedua yang dilakukan oleh Bank Indonesia yakni intensitas intervensi di pasar sejalan dengan tingkat tekanan yang ada. “Ini kami sebut triple intervention yakni intervensi valuta asing dan surat berharga negara (SBN) dikarekanakan tekanan rupiah akibat pelepasan saham. Selama 2020, BI telah membeli SBN Rp166 triliun dari pasar sekunder,” ungkapnya.

Menurut Perrry, langkah pembelian SBN dari pasar sekunder tersebut merupakan upaya quantitative easing (QE) yang dilakukan bank sentral.

Aspek ketiga, yakni dengan kami meperluas instrumen dan transaksi yang diarahkan ke investor asing dengana lindung nilai DNDF. “Kami sudah melakukan relaksasi di mana rekening rupiah investor asing dapat digunakan untuk underlying DNDF, menggunakan bank custodian domestik.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini