Penanganan Virus Corona, Pemerintah Sudah Periksa 14.354 Spesimen

Bisnis.com,07 Apr 2020, 16:53 WIB
Penulis: Nyoman Ary Wahyudi
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto memberikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (19/3/2020). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan hingga saat ini pihaknya telah melakukan pemeriksaan sebanyak 14.354 spesimen.

“Untuk PCR real time ini dilaksanakan dari spesimen yang dikirim lebih dari 300 rumah sakit rujukan Covid-19,” kata Yuri saat memberi keterangan terkini ihwal perkembangan penanganan Covid-19 di Graha Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB), Jakarta, pada Selasa (7/4/2020).

Yuri merinci rumah sakit rujukan Covid-19 itu meliputi Rumah Sakit Umum Pemerintah, BUMN, TNI, Polri maupun swasta. Ia mengimbuhkan terdapat 17.190 relawan medis dan non medis turut bekerja sama dalam satu sistem untuk mempercepat upaya pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19.

Konsorsium Covid-19 tengah berupaya memperbesar kapasitas pemeriksaan spesimen Covid-19 dengan mempersiapkan sejumlah tenaga ahli di Laboratorium Bio Safety Level (BSL) 2.

Saat ini, terdapat 800 relawan yang mengikuti pelatihan untuk menjadi tenaga ahli di laboratorium BSL 2.

Langkah ini diambil untuk memperlebar cakupan pemeriksaan berkaitan dengan makin menyebarnya pasien positif Covid-19 di Indonesia.

“Saat ini Lembaga Eijkman sudah membantu Litbangkes untuk melakukan tes PCR, sehari Eijkman bisa menguji 180—270 spesimen dengan pengujian PCR,” kata Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro saat memberi keterangan pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Senin (6/4/2020).

Kendati demikian, Bambang menerangkan, terdapat kebutuhan yang lebih besar lagi untuk mencakup penduduk Indonesia yang lebih luas.

Hanya saja, dia mengatakan, kebutuhan itu terkendala oleh persediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang minim.

Menurut dia, untuk pemeriksaan tersebut dibutuhkan tenaga ahli yang paham pengujian dalam Laboratorium BSL 2 maupun 3.

“Karenanya, LIPI sebagai salah satu anggota dari BRIN terpanggil untuk melakukan pelatihan bagi relawan yang bersedia untuk menjadi tenaga ahli di laboratorium minimum di BSL 2,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Oktaviano DB Hana
Terkini