BUMI Optimistis Target Produksi 90 Juta Ton Tercapai Tahun ini

Bisnis.com,07 Apr 2020, 11:33 WIB
Penulis: Yanita Petriella
Presiden Direktur PT Bumi Resources Tbk Saptari Hoedjaja (kanan), didampingi Direktur Dileep Srivastava memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan di Jakarta, Selasa (12/2/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah tekanan harga batu bara dan pandemi virus corona (Covid -19), PT Bumi Resources Tbk tetap optimistis dapat memproduksi batu bara sebanyak 90 juta ton hingga 95 juta ton sepanjang tahun ini.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) Dileep Srivastava mengatakan kondisi produksi batu bara dan penjualan ke luar negeri atau ekspor tetap berjalan normal.

Produksi dan ekspor batu bara BUMI tak terpengaruh dengan kondisi HBA yang tertekan di tengah pandemi Covid-19. "Kami selalu memonitor kondisi yang ada. Saat ini belum ada kendala. Produksi sejauh ini sesuai dengan yang direncanakan," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (7/4/2020).

Adapun di sepanjang tahun ini BUMI menargetkan produksi batu bara dapat mencapai 90 juta ton hingga 95 juta ton. Tahun lalu penjualan batu bara BUMI mencapai 87,7 juta ton.

Terkait persoalan harga batu bara, dia berharap disepanjang tahun ini harga batu bara bisa berkisar US$70 per ton sesuai dengan ekspektasi pasar. Pasalnya harga batu bara saat ini US$65,77 per ton dinilai tak ideal.

"Kami perkirakan sepanjang tahun ini harga batu bara bisa capai US$66 per ton, ini enggak ideal," ucapnya.

Untuk diketahui, Harga Batu bara Acuan (HBA) April kembali menurun menjadi US$65,77 per ton. HBA April ini menurun US$1,31 per ton dari Maret. HBA di Januari 2020 US$65,93 per ton turun dari Desember 2019 sebesar US$66,30 per ton. HBA mengalami fluktuasi, naik di Februari US$66,89 per ton dan Maret mencapai US$67,08 per ton.

BUMI akan tetap melakukan tinjauan terhadap perkembangan pandemi virus corona di bulan ini sebelum memutuskan langkah lebih lanjut terkait prospek produksi batubara perusahaan tersebut.

Saat ini, BUMI berusaha mengoptimalkan produksi tanpa mengorbankan keselamatan dan kesehatan para pekerjanya. Upaya pencegahan penularan virus corona pun dilakukan secara ketat.

"Kami juga berusaha mengendalikan biaya-biaya pengeluaran sebaik mungkin," kata Dileep.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: David Eka Issetiabudi
Terkini