Virus Corona, Bugatti Hentikan Produksi Mobil

Bisnis.com,07 Apr 2020, 09:01 WIB
Penulis: Newswire
Foto ilustrasi: Salah satu unit rantai produksi Bugatti. (ANTARA/Bugatti)

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen mobil sport Bugatti menangguhkan produksi sejak 20 Maret lalu sebagai dampak pandemi virus corona yang memengaruhi rantai pasok dan mobilitas perusahaan.

Dalam pernyataan resmi perusahaan seperti dilansir ANTARA, merujuk pada kondisi dan berbagai kebijakan pemerintah di Eropa untuk memerangi Covid-19, mustahil untuk mempertahankan rantai pasokan produksi dan suku cadang.

Produksi mobil sport Bugatti di Molsheim dihentikan sejak 20 Maret 2020, dan belum ada tanda-tanda kapan akan perakitan dioperasikan kembali.

Bugatti juga menyampaikan tidak bisa mengirimkan mobil yang sudah jadi kepada pemesannya karena situasi saat ini.

"Hampir tidak mungkin untuk mengirimkan kendaraan yang diselesaikan di Atelier kepada pemiliknya karena pembatasan perjalanan," tulis keterangan resmi, Senin (6/4/2020).

Bugatti mendukung peraturan yang telah diterapkan oleh pemerintah Eropa serta rekomendasi dari para ahli kesehatan dan akan mengintensifkan tindakan yang sudah diambil.

“Dalam situasi ekstrem ini, tanggung jawab sosial kami menuntut kami mengambil langkah drastis seperti itu. Bagi kami, kesehatan staf kami dan keluarga mereka, pelanggan kami, mitra bisnis dan pemasok kami memiliki prioritas utama," kata Stephan Winkelmann, Presiden Bugatti.

Bugatti pun mengingatkan semua pihak untuk mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan pemerintah daerah masing-masing untuk menghentikan penyebaran virus.

Winkelmann pun mengucapkan terima kasih kepada semua karyawan Bugatti yang telah mengembangkan, memproduksi atau menjual kendaraan luar biasa selama beberapa minggu dan bulan terakhir dengan komitmen dan semangat meskipun krisis virus corona.

Dia secara khusus ingin mengucapkan terima kasih kepada staf pendukung medis yang telah menjadi pahlawan sejati yang luar biasa di semua wilayah, khususnya di kawasan Grand Est Prancis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: David Eka Issetiabudi
Terkini