IPO Cahaya Bintang Medan Kelebihan Permintaan di Tengah COVID-19

Bisnis.com,07 Apr 2020, 19:17 WIB
Penulis: Azizah Nur Alfi
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Gaham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (7/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, MEDAN - Minat investor untuk menyerap saham perdana PT Cahaya Bintang Medan cukup tinggi di tengah gejolak pasar modal akibat pandemi virus corona (COVID-19). 

Felicia Kweesly, Sekretaris Perusahaan PT Cahaya Bintang Medan, menyebutkan berdasarkan hasil rekapitulasi sementara penawaran umum, pihaknya mencatatkan kelebihan pemesanan terhadap saham perdana perseroan. 

Dia memerinci, permintaan yang masuk melalui penjatahan pasti (fixed allotment) sebanyak enam formulir pemesanan pembelian saham (FPPS) dengan jumlah 371,25 juta saham. Adapun, permintaan yang masuk melalui penjatahan terpusat (pooling) sebanyak 631 FPPS dengan jumlah 128,46 juta saham.  

Dengan demikian, total permintaan yang masuk sebanyak 637 FPPS dengan jumlah 499,71 juta saham. 

Sebagai informasi, perusahaan yang bergerak di industri mebel itu, menawarkan sahamnya ke publik sebanyak 375 juta unit. Masa penawaran umum berlangsung pada 3-6 April 2020. 

"Terjadi oversubscribe sebanyak 1,33 kali dari penawaran atau 34,26 kali dari pooling," katanya saat dikonfirmasi pada Selasa (7/4/2020). 

Dia mengatakan, pihaknya masih melakukan rekonsiliasi antara FPPS yang masuk dengan dana yang masuk ke rekening koran. 

Lebih lanjut, Felicia menilai masih tingginya minat investor untuk menyerap saham perdana perseroan di tengah gejolak pasar karena perusahaan memiliki prospek yang baik di masa depan. 

"Industri mebel atau furnitur memiliki prospek bagus ke depannya, mengingat banyak perumahan baru yang telah selesai," imbuhnya. 

Diketahui, harga penawaran umum saham ditetapkan Rp160 dengan nilai nominal saham Rp100. Dengan demikian, perseroan bakal mengantongi dana hasil penawaran umum saham perdana sebanyak Rp60 miliar. 

Berdasarkan prospektus perseroan, sekitar 52% dana dari hasil penawaran umum saham perdana setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk pembelian mesin. Sedangkan, 48% lainnya akan digunakan untuk modal kerja terutama pembelian bahan baku. 

Perusahaan asal Sumatra Utara ini, akan melakukan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia pada 9 April 2020. Cahaya Bintang Medan mendapatkan kode saham CBMF.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nurbaiti
Terkini