Wah! 134.258 Nasabah Minta Restrukturisasi Utang ke BRI, Nilainya Rp14,9 Triliun

Bisnis.com,07 Apr 2020, 14:27 WIB
Penulis: Ni Putu Eka Wiratmini
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) Sunarso didampingi direksi lainnya menyimak pertanyaan awak media sesuai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) di Jakarta, Selasa (18/2/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. menjadi bank nasional dengan jumlah restrukturisasi kredit terbesar yakni Rp14,9 triliun.

Dari data OJK, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.(BRI) memiliki 134.258 debitur yang mengajukan restrukturisasi kredit.

Seperti diketahui, BRI merupakan bank yang banyak memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi UMKM yang mungkin terdampak dalam masa pandemi Corona ini.

Adapun, posisi kedua diduduki oleh BNI dimana nilai restrukturisasi kreditnya mencapai Rp6,9 triliun dengan 6.238 debitur.

Secara debitur, jumlah debitur BNI lebih kecil dari BTN dan Bank Mandiri. Namun, nilainya cukup besar. Hal ini dimungkinkan karena BNI fokus pada pembiayaan korporasi yang juga terdampak dalam masa pandemi ini.

Sementara itu, Bank Mandiri mencatat nilai restrukturisasi kredit hingga Rp4,1 triliun dengan total debitur 10.502 debitur.

BTN mencatat total debitur lebih besar yakni 17.481. Namun, nilai restrukturisasi bank yang fokus pada pembiayaan perumahan ini hanya sebesar Rp2,8 triliun.

Berikut ini rincian restrukturisasi empat bank BUMN besar yang dikutip dari data OJK yaitu:

1. Bank BRI sebesar Rp14,9 triliun dengan 134.258 debitur

2. Bank BNI Rp6,9 triliun dengan 6,238 debitur

3. Bank BTN Rp2,8 triliun dengan 17.481 debitur

4. Bank Mandiri Rp4,1 triliun dengan 10.502 debitur

Selain itu, OJK mencatat sebanyak 56 bank umum konvensional, 13 bank umum syariah, 7 BPD, 64 BPR/S, dan 110 perusahaan pembiayaan telah menyediakan restrukturisasi.

Aturan restrukturisasi ini telah dituangkan dalam Peraturan OJK No.11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini