Bisnis.com, JAKARTA — Pemberlakuan kebijakan bekerja dari rumah pada pertengahan Maret 2020 hingga implementasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta terkait pandemi virus corona mulai Jumat (10/4/2020), makin meningkatkan ketidakpastian bagi para pelaku industri perfilman Indonesia.
Chand Parwez Servia, produser sekaligus pemilik rumah produksi PT Kharisma Starvision Plus, memerkirakan kerugian yang diderita industri perfilman nasional bisa mencapai triliunan rupiah. Dia menyebut kemungkinan perusahaan-perusahaan hanya bisa menyelamatkan keuntungan hingga 20-25 persen dari nilai industri yang ada.
“Kita ada 60 juta penonton, kalau kita bilang berapa besarnya [nilai industri], kalau tiket rata-rata Rp50.000 ya sekitar Rp3 triliun. Ya sekarang paling persisnya berapa kalau 25 persen. Akibatnya apa? Tentunya perfilman akan berbahaya sekali kondisinya, di sini harusnya pemerintah bisa berpikir,” papar Chand kepada Bisnis, Rabu (8/4/2020).