Konten Premium

Pandemi Tak Kunjung Berakhir, Industri Perfilman Kelabakan

Bisnis.com,08 Apr 2020, 16:03 WIB
Penulis: Amanda Kusumawardhani
Suasana bioskop CGV yang tutup di Grand Indonesia, Jakarta, Senin (23/3/2020). Dalam upaya pencegahan penularan COVID-19, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan penutupan sementara kegiatan operasional usaha hiburan dan rekreasi selama dua pekan terhitung tanggal 23 Maret sampai 5 April 2020./ANTARA FOTO-Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA — Pemberlakuan kebijakan bekerja dari rumah pada pertengahan Maret 2020 hingga implementasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta terkait pandemi virus corona mulai Jumat (10/4/2020), makin meningkatkan ketidakpastian bagi para pelaku industri perfilman Indonesia.

Chand Parwez Servia, produser sekaligus pemilik rumah produksi PT Kharisma Starvision Plus, memerkirakan kerugian yang diderita industri perfilman nasional bisa mencapai triliunan rupiah. Dia menyebut kemungkinan perusahaan-perusahaan hanya bisa menyelamatkan keuntungan hingga 20-25 persen dari nilai industri yang ada.

“Kita ada 60 juta penonton, kalau kita bilang berapa besarnya [nilai industri], kalau tiket rata-rata Rp50.000 ya sekitar Rp3 triliun. Ya sekarang paling persisnya berapa kalau 25 persen. Akibatnya apa? Tentunya perfilman akan berbahaya sekali kondisinya, di sini harusnya pemerintah bisa berpikir,” papar Chand kepada Bisnis, Rabu (8/4/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini