Lembaga Eijkman Kantongi Bantuan Rp14,5 Miliar dari Selandia Baru

Bisnis.com,08 Apr 2020, 18:30 WIB
Penulis: Rezha Hadyan
Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Dimyati (dari kanan), bersama Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Kemenristekdikti Amin Soebandrio, dan Direktur Manufaktur PT Kalbe Farma Tbk. Pre Agusta menjadi pembicara pada peluncuran program Ristekdikti-Kalbe Science Awards (RKSA) 2018, di Unair, Surabaya, Selasa (8/5)./JIBI-Wahyu Darmawan

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Selandia Baru memberikan 150.000 dolar New Zealand atau sekitar Rp14,5 miliar kepada Lembaga Biologi Molekuler Eijkman untuk meningkatkan kapasitas, kualitas dan kuantitas tes virus Corona (Covid-19).

Seperti diketahui Presiden Joko Widodo telah menunjuk Lembaga Biologi Molekuler Eijkman yang berada di bawah naungan Kementerian Riset dan Teknologi sebagai salah satu laboratorium rujukan tes Covid-19 pada 13 Maret 2020.

“Kontribusi kami akan membantu Lembaga Eijkman terus memproduksi dan mendistribusikan 100,000 VTM dan menyediakan persediaan untuk analisis Polymerase Chain Reaction (PCR) yang akurat dan terpercaya dalam mendeteksi kasus Covid-19 di Indonesia,” kata Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia Jonathan Austin dalam keterangan resminya yang diterima oleh Bisnis pada Rabu (8/4/2020).

Austin menjelaskan Selandia Baru mempunyai sejarah panjang dalam hal membantu Indonesia terutama dalam masa krisis. "Kami tetap mempunyai komitmen mendukung Indonesia bahkan dalam menghadapi dampak wabah seperti ini”, tegasnya.

Sementara itu, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio, mengatakan pihaknya memproduksi viral transport medium (VTM), swab nasofaring dan orofaring (nasopharyngeal dan oropharyngeal flocked swabs) dan kit untuk ekstraksi RNA (RNA extraction kits).

VTM adalah media penting untuk melakukan transportasi sampel lendir dari pasien yang diduga terkena COVID-19 dari rumah-sakit atau fasilitas kesehatan lainnya.

Selama wabah ini berlangsung, persediaan VTM semakin menipis dan bahkan hampir tidak ada sehingga sulit untuk memperbanyak jumlah tes Covid-19 di saat kritis seperti saat ini.

Lembaga Biologi Molekuler Eijkman saat ini diketahui telah memproduksi dan mendistribusikan 20,000 Viral Transport Medium (VTM) ke 95 layanan kesehatan di seluruh Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Novita Sari Simamora
Terkini