Volume Produksi CPO Turun, Sinar Mas Agro (SMAR) Tetap Raih Cuan

Bisnis.com,08 Apr 2020, 13:59 WIB
Penulis: Pandu Gumilar
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perkebunan PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 50,34 persen pada 2019 sekalipun produksi minyak sawit mengalami penurunan.

Investor Relations SMAR Pinta S. Chandra mengatakan sepanjang 2019 volume produk minyak sawit yakni crude palm oil (CPO) dan palm kernel oil (PKO) mengalami penurunan tipis 1,43 persen. Menurut Pinta total produksi keduanya mencapai 822.000 ton pada tahun lalu.

“Produksi produk kelapa sawit yakni minyak sawit dan inti sawit kami pada tahun 2019 adalah 822.000 ton, sedikit menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 834.000 ton,” katanya kepada Bisnis, Rabu (8/4/2020).

Meski demikian, SMAR masih mampu mencatatkan laba bersih Rp898,69 miliar. Jumlah itu naik 50,34 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp597,77 miliar. Dengan begitu laba bersih per saham juga ikut terkerek 50,48 persen menjadi Rp313 dari posisi Rp208.

Pinta mengatakan kenaikan laba bersih ditopang oleh laba selisih kurs, terutama berasal dari translasi utang berdenominasi mata uang dolar AS ke rupiah. Menurutnya menguatnya mata uang Rupiah terhadap Dolar AS pada tahun 2019 ikut berpengaruh karena tahun sebelumnya tercatat rugi selisih kurs.

Berdasarkan laporan keuangan SMAR, pos selisih kurs mencetak laba senilai Rp407,17 miliar. Adapun pada tahun lalu pos ini mencatatkan rugi bersih Rp632,44 miliar. Tanpa sumbangan signifikan dari pos ini, perseroan bisa jadi akan mencatatkan rugi.

Pasalnya, posisi top line atau pendapatan juga terkoreksi 3,20 persen ke posisi Rp36,19 triliun. Pinta mengatakan pendapatan mengalami penurunan terutama karena penurunan harga pasar rata-rata CPO sepanjang tahun lalu. Meski demikian, SMAR mampu mengimbanginya dengan kenaikan kuantitas penjualan.

Pada penutupan perdagangan sesi I, SMAR mengalami koreksi 6,67 persen atau turun 180 ke level  Rp2.520 per saham. Perseroan tercatat diperdagangkan sebanyak 13 kali dengan nilai mencapai Rp8,70 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini