PSBB Bisa Jadi Titik Nadir Bisnis Properti

Bisnis.com,09 Apr 2020, 13:59 WIB
Penulis: Mutiara Nabila
Ilustrasi perumahan./Antara-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta diharapkan tak berlangsung lama. Jika berlarut-larut, bisnis properti di Ibu Kota terancam berada di titik nadir atau terendah.

Sekjen Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) Ari Tri Priyono mengatakan saat ini Himperra masih meninjau seberapa besar dampaknya terhadap operasional pengembang.

“Apakah nanti betul-betul kena larangan buka. Kita ingin lihat adakah ruang buat kita masih bisa berusaha atau betul-betul tutup dan tidak ada celah untuk tetap berusaha,” ujarnya kepada Bisnis pada Kamis (9/4/2020).

Ari berharap PSBB tidak dilakukan untuk jangka waktu yang panjang. Karena, apabila PSBB benar-benar meminta perusahaan untuk menghentikan operasionalnya, apalagi untuk jangka panjang, dikhawatirkan dampaknya akan parah terhadap sektor properti.

“Kalau lama, menakutkan. Sekarang saja saya sudah benar-benar slowdown betul jualannya,” kata Ari, yang juga Presiden Direktur Riscon Realty.

Di Himperra, lanjutnya, sudah ada beberapa pengembang yang mulai bersiap mengurangi jumlah tenaga kerja akibat jualan yang makin sulit karena daya dan nafsu beli properti turun.

“Ini bisa menjadi titik nadir bisnis properti dan juga perekonomian nasioanal kita. Pemerintah harus hati-hati sekali menghadapi dan menyikapi masalah ini,” ujar Ari.

Ari menyebutkan penjualan di Riscon sendiri sudah mengalami perlambatan yang cukup signifikan. Meski demikian, pihaknya belum merekap sehingga belum membeberkan angka penjualan selama kuartal pertama tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini