Penyaluran Kredit Bank Nagari Tertekan COVID-19

Bisnis.com,09 Apr 2020, 15:56 WIB
Penulis: Dwi Nicken Tari
Kantor pusat Bank Nagari di Padang Sumatra Barat/banknagari.co.id

Bisnis.com, PEKANBARU—PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat atau Bank Nagari memperkirakan penyebaran virus corona (COVID-19) dapat menekan kinerja perseroan pada 2020 dari sisi penyaluran kredit. 

Bank Nagari pun kini mempertimbangkan untuk melakukan revisi Rencana Bisnis Bank (RBB) untuk bisa terus memberikan kontribusi bagi perekonomian di Ranah Minang.

Hal itu disampaikan oleh Plt. Direktur Utama Bank Nagari Syafrizal mengingat Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Sumatra Barat pada 2020 turun ke kisaran 4,8%—5,2% dari posisi 5,05% pada 2019 akibat merebaknya COVID-19.

“Atas dasar hal ini, manajemen melihat bahwa ke depan pertumbuhan bisnis bank terutama dari sisi penyaluran kredit tidak setinggi tahun sebelumnya yang mencapai 7,71%,” katanya kepada Bisnis, belum lama ini.

Dia melanjutkan bahwa pembatasan perjalanan dalam rangka memutus mata rantai penyebaran COVID-19 akan mempengaruhi sektor pariwisata dan seterusnya membawa multiplier effect ke bisnis perhotelan, penginapan, homestay, restoran, rumah makan, transportasi, usaha kuliner, makanan khas, dan oleh-oleh yang selama ini menjadi andalan bagi pertumbuhan ekonomi Sumatra Barat.

Lebih lanjut, Bank Nagari juga telah merespons kebijakan stimulus ekonomi baik fiskal maupun nonfiskal yang diambil pemerintah untuk menjaga sektor riil tetap bergerak dan menjaga daya beli masyarakat.

Adapun, stimulus sektor keuangan telah diluncurkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk debitur termasuk debitur UMKM terdampak penyebaran COVID-19. Stimulus itu berupa penilaian kualitas kredit/pembiayaan/penyediaan dana lain yang hanya berdasarkan ketepatan membayar pokok atau bunga dengan nilai kredit sampai Rp10 miliar.

Selain itu, bank juga dapat melakukan restrukturisasi untuk seluruh kredit tanpa melihat batasan plafon kredit dan jenis debitor termasuk debitur UMKM.

“Terkait ini, kami telah merespons dengan mengidentifikasi debitur-debitur UMKM yang terdampak COVID-19 tersebut,” tutur Syafrizal.

Pada 2019, Bank Nagari mencetak kenaikan laba bersih sebesar 10,37% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp383 miliar.

Selanjutnya, jumlah nasabah tabungan meningkat hingga menebus 1,7 juta rekening pada periode yang sama.

Adapun, aset bank tercatat tumbuh 5,08% yoy menjadi Rp24,5 triliun dari posisi pada akhir 2018.

Seiring dengan kenaikan aset, pinjaman yang disalurkan perseroan juga mengalami pertumbuhan sebesar 7,71% yoy menjadi Rp18,9 triliun.

Begitu pula dana masyarakat yang dihimpun tercatat senilai Rp19,5 triliun, tumbuh 7,14% yoy dari 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nurbaiti
Terkini