Bisnis.com, JAKARTA — Sekaratnya Krakatau, sang Ibunda Gunung Anak Krakatau, berlangsung selama 20 jam 56 menit dan mencapai puncak ledakan mahadahsyat pada pukul 10.02 pagi, Senin 27 Agustus 1883.
“Petir dan guntur menjadi semakin mengerikan. Lidah-lidah petir menghujani kapal. Bola-bola api tak henti-hentinya menghajar geladak dan meledak menjadi percikan-percikan api... Pelaut yang memegang kemudi menerima hantaman dahsyat pada salah satu lengannya. Lapisan tembaga pada kemudi menjadi merah membara akibat muatan listrik,” ujar William Logan, dalam sebuah wawancara dengan sebuah koran Australia.
Pada buku berjudul asli Krakatoa, The Day the Wolrd Exploded: August 27, 1883, yang kemudian diterjemahkan ulang oleh Penerbit Serambi dengan judul Krakatau, Ketika Dunia Meledak, 27 Agustus 1883, Simon Winchester menuliskan kala itu tidak sedikit kapal-kapal yang terjebak saat sang Ibunda Gunung Anak Krakatau meletus.