Pembatasan Ketat, Jumlah Kasus Kematian Akibat COVID-19 di Jerman Mulai Turun

Bisnis.com,11 Apr 2020, 21:14 WIB
Penulis: Dionisio Damara
Seorang lelaki mengenakan masker berjalan melewati papan petunjuk yang memandu orang ke pintu masuk stasiun penguji korona di sebuah rumah sakit di Berlin, Jerman./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Negara Jerman mencatatkan pertambahan kasus kematian dalam kasus penyebaran wabah akibat virus corona atau COVID-19 dalam 10 hari terakhir mulai melambat.

Selain itu, jumlah kasus infeksi baru juga diketahui melambat. Kondisi ini pun menawarkan harapan baru bagi negara-negara di Eropa yang terdampak sangat keras oleh pandemi corona.

Dilansir dari Bloomberg, Sabtu (11/4/2020), jumlah kematian di Jerman menjadi 2.736 kasus atau meningkat 129 kasus, merupakan peningkatan yang terkecil sejak 1 April 2020.

Penurunan itu tercapai setelah pemerintah Jerman menerapkan pembatasan ketat kepada seluruh warganya lebih dari dua minggu terakhir.

Sementara itu, jumlah kasus positif di Jerman pada 11 April mencapai 3.936, sehingga mencatatkan keseluruhan kasus positif sebanyak 112.171 atau terkecil selama empat hari terakhir.

Di saat sinyal positif dari Jerman muncul, jumlah kasus kematian akibat virus corona di seluruh dunia telah melampaui angka 100.000. Sementara itu, kasus kematian di New York mulai sedikit turun. Adapun jumlah infeksi baru di Amerika Serikat telah melewati 500.000.

Negara di benua Eropa lainnya yakni Spanyol juga melaporkan kasus kematian akibat virus corona. Pemerintah setempat menyatakan korban meninggal per hari ini meningkat sebesar 510 orang sehingga total mencapai 16.353. Adapun, total kasus positif selama 24 jam terakhir di Spanyol sebanyak 4.830 menjadi 161.852 kasus secara keseluruhan.

Sementara itu, Italia memperpanjang masa karantina wilayah atau lockdown hingga 3 Mei 2020 setelah melihat adanya progres dari pembatasan tersebut. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini