Update Corona 12 April: Pasien Positif Bertambah 399 Jadi 4.241 dan 373 Meninggal

Bisnis.com,12 Apr 2020, 15:56 WIB
Penulis: Aziz Rahardyan
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto memberikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (19/3/2020). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Bisnis,com, JAKARTA - Pemerintah mencatat adanya penambahan kasus baru pasien positif virus Corona (Covid-19) di Indonesia, yakni sebanyak 399 orang, sehingga total pasien terkonfirmasi Covid-19 menjadi 4.241 kasus.

Juru Bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan data tersebut diperoleh hingga siang ini, Minggu (12/4/2020)

Menurutnya, data terbaru itu dihimpun dari seluruh rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 di seluruh Indonesia.

Penambahan kasus positif Covid-19 itu diperoleh dari hasil pemeriksaaan polymerase chain reaction (PCR).

"Maka, total pasien yang positif kini yang telah terkonfirmasi menjadi 4.241 kasus," jelas Yuri, sapaan Yurianto, dalam konferensi pers, Minggu (12/4/2020).

Selain itu, ada penambahan kasus meninggal sebanyak 46 kasus. Dengan demikian, hingga saat ini sudah ada 373 orang yang meninggal akibat virus Corona di Indonesia.

Di sisi lain, ada peningkatan sebanyak 73 pasien yang dinyatakan sembuh. Dengan begitu, total ada 359 pasien yang telah sembuh.

Dia menambahkan, sampai dengan hari ini sudah lebih dari 27.000 orang yang sudah diperiksa menggunakan metode PCR real time.

“Ini menunjukkan bahwa kita secara serius akan mencari kasus positif di tengah masyarakat," ujar Yuri

Selain itu, Yuri menyebut sudah lebih dari 60 di seluruh Indonesia diaktifkan dan ditingkatkan untuk pemeriksaan spesimen.

Selain itu, sudah lebih dari 790.000 APD dengan kualitas terbaik yang kita distribusikan untuk seluruh tenaga medis.

"Kami juga sudah mengeluarkan rekomendasi terkait dengan Rapid Diagnostic Test berbasis antibodi Covid-19 sesuai dengan edaran WHO per 7 April 2020,"

Ini yang menjadikan pedoman agar pelaksanaan rapid test bisa sebagai screening di tengah masyarakat.

Yuri menjelaskan ada tiga rekomendasi prioritas penggunaan rapid test. Di antaranya ditujukan untuk kontak tracing kasus terkonfirmasi positif. Kedua ditujukan untuk tenaga medis dan kesehatan,

"Supaya kita bisa mendeteksi secara dini dan cepat kemungkinan terinfeksinya tenaga kesehatan ini karena pekerjaannya merawat penderita Covid-19," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yustinus Andri DP
Terkini