Selandia Baru Bersiap Mengakhiri Lockdown Setelah Implementasi Ketat

Bisnis.com,13 Apr 2020, 08:48 WIB
Penulis: Syaiful Millah
Ilustrasi lockdown/

Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan bahwa negaranya siap mengakhiri implementasi lockdown setelah mencatatkan jumlah kasus baru terendah dalam beberapa minggu terakhir.

Ardern juga memuji dan berterima kasih kepada penduduknya yang telah memasang ‘dinding pertahanan’ terhadap rantai penyebaran pandemi COVID0-19 dan mengikuti instruksi dari pihak berwenang.

“Kepatuhan warga selama ini telah menyelamatkan nyawa kita semua. Di sini saya tidak ragu mengatakan bahwa apa yang telah dilakukan oleh warga Selandia baru sangat berarti besar,” katanya seperti dikutip Metro, Senin (13/4).

Oleh sebab itu, dia mengatakan bahwa implementasi lockdown yang telah berjalan selama 4 minggu dapat dilonggorkan sehingga memungkinkan beberapa orang untuk kembali bekerja dengan aturan social distancing yang tepat.

Namun demikian, Ardern mengingatkan banyak pihak untuk tidak langsung melakukan aktivitas secara masif dan agresif, “Kami memiliki apa yang kami butuhkan untuk memenangkan pertempuran ini. Tapi Anda harus tetap tenang. Anda telah menyelamatkan nyawa dan sekarang kami harus terus berjalan,” imbuhnya.

Dia menyampaikan, pemerintah akan memutuskan pada 20 April mendatang apakah negaranya akan melakukan pelonggaran atau memperpanjang tindakan lockdown, yang sebelumnya diumumkan berakhir pada 22 April.

Selandia Baru mengkonfirmasi kasus pertama virus corona baru pada 26 Februari, tetapi telah melakukan pengetesan dari sebulan sebelumnya. Setelah konfirmasi kasus, negara ini menerapkan upaya preventif dan represif yang ketat.

Dalam beberapa hari saja, negara itu memutuskan untuk tidak memperbolehkan orang asing memasuki negaranya. Tak hanya itu, para pelancong juga diperintahkan melakukan karantina di kapal pesiar yang telah disiapkan sebelum memasuki negara tersebut.

Adapun, berdasarkan data Worldometer hingga hari ini Selandia Baru telah mengkonfirmasi sebanyak 1.130 kasus infeksi, dengan jumlah kematian sebanyak 4 kasus dan pasien sembuh sebanyak 471 kasus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini