Kembali ke Politbiro Partai, Posisi Adik Kim Jong-un Diprediksi Menguat

Bisnis.com,13 Apr 2020, 16:11 WIB
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un (kiri) dan Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Mike Pompeo di Pyongyang, Korut, Minggu (7/10/2018)./KCNA via Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Kembalinya Kim Yo-jong ke pusaran politik Korea Utara diprediksi akan semakin memperkuat posisi tawar adik perempuan Kim Jong-un tersebut. Yo-jong belakangan telah resmi menduduki posisi anggota Politbiro di Partai Buruh Korea, partai penguasa Korea Utara per Sabtu (11/4/2020) kemarin.

"Profilnya di media bertahun-tahun terakhir cukup kuat, sepertinya pamornya akan terus naik dan jabatannya bisa meluas," ujar analis politik Korut untuk Amerika, Rachel Minyoung seperti dilansir Bloomberg.

Dengan posisi baru ini, Rachel memprediksi Yo-jong bakal punya peran sentral membantu Kementerian Luar Negeri yang baru saja mengalami resshufle kabinet.

Sebelum kembainya Yo-jong, Kim Jong-un terlebih dulu telah melantik jenderal Pak Jong Chon sebagai anggota Politbiro. Pak merupakan mantan kepala divisi artileri Angkatan Bersenjata Korut.

Awal tahun kemarin sudah diangkat pula Ri Son Gwon, orang berlatar belakang militer lain sebagai Menteri Luar Negeri. Ri Son Gwon sendiri dikenal atas rekam jejaknya kerap menyelesaikan perundingan dengan Korea Selatan.

Rachel menambahkan, saat ini situasi di Korut sangat tidak memungkinkan pengaruh orang luar lingkaran Kim Jong-un masuk. Pendekatan yang dipilih Kim Jong-un pun cenderung milteristik. Sehingga, dengan kehadiran Yo-Jong diprediksi pengaruh non-militer dari luar akan semakin menurun.

Akhir pekan kemarin, Kim Jong-un sendiri tampak mengamati langsung pertemuan Politbiro partai yang membahas bahaya potensi Covid-19. Dirinya juga melakukan pertemuan khusus dengan parlemen pada Minggu (12/4/2020) kemarin.

Sejauh ini Korut mengklaim belum menemukan kasus Covid-19.

Walau demikian, tekanan politik terhadap rezim Kim menguat akibat virus ini, mengingat bagaimanapun Covd-19 menimbulkan dampak besar terhadap perekonomian Korut. Pasalnya sejak Januari Kim Jong-un menerapkan kebijakan ketat pengisoliran diri dari negara lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andya Dhyaksa
Terkini