Ratu Tisha Mundur dari Sekjen PSSI, Ini Komentar Johar Arifin

Bisnis.com,13 Apr 2020, 20:37 WIB
Penulis: Newswire
Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Ratu Tisha Destria./Bisnis-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Djohar Arifin, mengatakan bahwa Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha mempunyai hak jika ingin mengundurkan diri posisinya. Mantan Ketua Umum PSSI ini menyebutkan tidak pernah meminta jebolan Program Master FIFA itu mundur atau diganti dari posisinya.

"Kritik kan untuk ke depan bisa ada perbaikan di PSSI terutama di Kesekjenan," kata Djohar menjelaskan isi rapat dengar pendapat bersama PSSI yang sempat dilakukan melalui video conference, Senin (13/4/2020). Dalam rapat itu, Djohar sempat mengkritik Ratu Tisha yang disebutnya berperan melebihi kewenangannya.

Bekas Sekretaris Jenderal Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) ini melihat pengunduran Ratu Tisha dari posisi Sekjen menandakan adanya persoalan internal di kepengurusan PSSI Periode 2019-2023. "Saya tidak minta dia harus diganti atau mundur, berarti suasana di PSSI tidak harmonis kayaknya," kata.

Pernyataan mundur sebagai Sekjen PSSI telah disampaikan oleh Ratu Tisha melalui pesan suara yang diunggah di akun Instagram-nya. "Dear frieds, hari Senin, 13 April 2020, melalui surat , saya telah resmi mengundurkan diri dari posisi Sekretaris Jenderal PSSI," kata alumni Institut Teknologi Bandung ini.

Pemerhati Sepak Bola, Eko Maung, menyebutkan pengunduran diri Ratu Tisha sebagai wujud tidak harmonisnya hubungan dengan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule. "Mulai dari ditunjuknya wakil sekjen, padahal ada deputi. Kalau alasannya membantu aneh aja, tidak lazim sekjen didampingi wakil sekjen," kata dia saat dihubungi Tempo, Senin (13/4/2020).

Puncaknya, kata dia dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi X DPR. Kritikan dari Djohar Arifin yang merasa tidak dilayani ketika SEA Games 2019 di Manila, kata Eko malah Iwan Bule tidak membela Sekjen di depan forum terbuka yang menjadi konsumsi publik. "Tidak membela malah mengiyakan, buat saya itu pelemahan vulgar," kata dia.

Kondisi yang dialami oleh Ratu Tisha di PSSI, kata dia menunjukkan bakat dan potensi yang dimiliki belum cukup untuk mendobrak tradisi lama di PSSI. Eko menyebutkan Ratu Tisha berada di organisasi yang lekat dengan orang yang matang secara usia.

"Tidak cukup hanya pintar, dan punya terobosan, banyaklah soft skill buat anak yang kelahiran 1985 itu terlalu cepat. Kalau cuma satu orang tidak, cukup kuat mendobrak tradisi. Kalau saya, ini bentuk simpati saya ke Ratu Tisha di Forum DPR dibegitukan," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini