Harga Telur Ayam di Jayapura Naik Hingga 100 Persen

Bisnis.com,13 Apr 2020, 13:27 WIB
Penulis: Newswire
Suasana lengang di kawasan jalan utama Jayapura, Papua, Senin (30/3/2020). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Papua jumlah warga positif akibat virus corona atau Covid-19 hingga Minggu (29/3) berjumlah sembilan orang yang tersebar di Jayapura, Timika dan Merauke./Antara-Gusti Tanatin

Bisnis.com, JAYAPURA - Harga penjualan telur ayam ras di pasar Hamadi dan pasar Youtefa Kota Jayapura, Papua dalam dua minggu belakangan ini melonjak naik hingga 75 persen dibandingkan sebelumnya karena stok bahan pokok rumah tangga itu mulai menipis di pasaran.

Beberapa pedagang di pasar Youtefa Jayapura, Senin (13/4/2020) mengatakan, harga jual telur ayam ras naik drastis dari sebelumnya sebesar Rp58.000 hingga Rp60.000 per rak naik menjadi Rp110.000 hingga Rp120.000 per rak.

Pedagang bahan pokok di pasar Jayapura mengatakan, naiknya harga telur ayam di pasaran karena minimnya pasokan dari pusat produksi sementara permintaan di masyarakat makin meningkat menjelang bulan puasa.

"Untuk stok kebutuhan telur di pasar sebagian besar sudah kosong, ya jika harganya naik bisa terjadi karena tingginya permintaan," ujar Aini, salah seorang pedagang pasar Youtefa.

Sementara itu, salah seorang ibu rumah tangga Nurmi, mengakui harga telur naik terpaksa dibeli karena menjadi kebutuhan rumah tangga.

"Meski harga telur ayam naik tetap saja dibeli karena sudah menjadi keperluan makanan di rumah tangga,"kata ibu rumah tangga setempat.

Tim Satgas Pangan Papua dipimpin Kombes Rikho Taruna Mauruh bersama jajaran Pemerintah Provinsi Papua dan Perum Bulog Divisi Regional Papua dan Papua Barat telah melakukan pemantauan di lapangan untuk mencegah adanya penimbunan bahan pokok di tengah pandemi Covid-19.

Berdasarkan pantauan Antara, Senin, pemasokan telur ayam di kota Jayapura selama pencegahan dan tanggap darurat Covid-19 sedikit terkendala karena minimnya pasokan dari luar Papua.

Dari beberapa kios penjualan telur ayam di kota Jayapura sebagian besar telah kosong sehingga tidak dapat memenuhi permintaan warga maupun pedagang makanan karena stoknya sudah sebagian habis sejak seminggu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini