Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia menarik utang tahap kedua sebesar US$3 miliar dari International Monetary Fund (IMF) untuk menahan merosotnya nilai tukar dan melambatnya ekonomi. Masyarakat diminta untuk melakukan penghematan karena kondisi ekonomi akan lebih buruk.
Hal ini menjadi tema utama headline Bisnis Indonesia edisi Kamis, 9 April 1998. Dalam laporan dengan judul ‘Ginandjar: Situasi akan Lebih Sulit’ itu, pemerintah mengingatkan kondisi perekonomian Indonesia berada dalam jurang resesi.
“Pada hari-hari mendatang, meskipun sudah ada kesepakatan baru dengan IMF, akan tetap diperlukan pengencangan ikat pinggang karena tingkat suku bunga dipertahankan pada level tinggi sampai keadaan moneter membaik, laju inflasi tetap tinggi dan harga-harga sebagian bahan pokok bakal meningkat,” kata Ginanjar Kartasasmita Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Meko Ekuin)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rabu (8/4/1998).