Aduh, Investasi Kuartal I/2020 Diproyeksi Melorot

Bisnis.com,13 Apr 2020, 15:43 WIB
Penulis: Muhamad Wildan
Pembangunan kawasan industri/ JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - Investasi pada kuartal I/2020 terindikasi akan mengalami penurunan.

Hal ini nampak dari Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (BI) yang dipublikasikan hari ini, Senin (13/4/2020).

Dari data tersebut, nampak realisasi investasi menurun dengan saldo bersih tertimbang (SBT) sebesar 2,61%, lebih rendah dibandingkan kuartal IV/2019 ataupun kuartal I/2019 dimana SBT dari investasi masing-masing mencapai 9,89% dan 9,62%.

Bila dibandingkan dengan data pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) pada kuartal IV/2019 dan kuartal I/2019 lalu tercatat masing sebesar 4,06% (yoy) dan 5,03% (yoy).

Untuk kuartal I/2020, pemerintah mensimulasikan bahwa investasi pada kuartal ini masih mampu bertumbuh 3% (yoy).

Di satu sisi, pihak Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) masih optimis realisasi pada kuartal I/2020 masih bisa lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang mencapai Rp195,1 triliun.

Realisasi impor sepanjang Januari hingga Februari 2020 mengindikasikan investasi pada kuartal I/2020 bakal lebih rendah. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor barang modal pada dua bulan pertama 2020 terkontraksi 10,64% (yoy) dengan total impor barang modal sebesar US$4,06 miliar.

Secara sektoral, penurunan realiasi investasi terjadi paling besar pada sektor pertambangan dan penggalian serta manufaktur dengan SBT realisasi investasi masing-masing sebesar -2,4% dan -0,42%.

Sektor keuangan dan jasa-jasa tercatat masih merealisasikan investasi lebih tinggi dibandingkan dengan sektor lain dengan SBT realisasi investasi masing-masing sebesar 1,46% dan 1,35%.

Yang menarik, BI masih memproyeksikan SBT perkiraan investasi pada kuartal II/2020 bakal lebih tinggi dibandingkan kuartal I/2020 dengan SBT realisasi investasi sebesar 4,73%.

Padahal, Kementerian Keuangan dalam pemaparannya dihadapan Komisi XI memproyeksikan PMTB bakal mengalami kontraksi hingga -0,3% (yoy) pada kuartal II/2020 dan berlanjut hingga -1% pada kuartal III/2020.

Laju PMTB baru diproyeksikan kembali positif pada kuartal IV/2020 di angka 2,8 (yoy) sehingga dalam setahun penuh PMTB bakal bertumbuh 1,3% (yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini