Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. berkomitmen untuk menambah pembentukan biaya pencadangan guna mengantisipasi penurunan kualitas kredit pascarestrukturisasi besar-besaran tahun ini.
Direktur Finance, Planning, & Treasury Bank BTN Nixon L. P. Napitupulu mengatakan restrukturisasi kredit bermasalah akan dapat menjaga kualitas kredit di atas buku. Namun, restrukturisasi belum dapat menghilangkan risiko penurunan kualitas yang diketahui oleh internal manajemen.
“Kami juga akan tingkatkan pencadangan mungkin sekitar Rp1 triliun pada tahun ini. Kami cadangan sedikit demi sedikit setiap bulannya,” katanya kepada Bisnis, Sabtu (13/4/2020).
Sebagai informasi, per pertengahan April 2020, total debitur yang telah mendapat restukturisasi kredit telah mencapai 17.000. Perseroan pun memprediksi angka tersebut akan naik hingga lebih dari 40.000.
Nixon menjelaskan pencadangan tersebut tidak akan langung digunakan tahun ini. Perseroan cenderung mempersiapkan potensi peneyerapan risiko kredit tahun depan yang juga memiliki ketidakpastian cukup tinggi. “Target laba juga kami turunkan [dari Rp3 triliun] menjadi Rp2 triliun. Kalau ada laba lebih dari target itu pun kami salurkan ke pencadangan saja,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel