Ini Langkah Pemerintah Hadapi Corona Satu Bulan Terakhir

Bisnis.com,14 Apr 2020, 15:49 WIB
Penulis: Andi M. Arief
Menparekraf Wishnutama Kusubandio (kiri) berjalan bersama Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo (kanan) sebelum memberikan keterangan terkait penanganan kasus COVID-19 di Jakarta, Sabtu (28/3/2020). Pemerintah akan memberikan fasilitas hotel dan transportasi gratis bagi 1100 tenaga medis penanganan virus corona. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA - Sudah lebih dari satu bulan Indonesia digemparkan keberadaan virus Corona (Covid-19). Awal Maret lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pertama kali mengumumkan adanya dua pasien positif virus Corona di Depok, Jawa Barat.

Seja saat itu, Indonesia mulai memerangi virus yang disebut-sebut pertama kali muncul dari Wuhan, China tersebut. Dan, sudah banyak hal yang dilakukan pemerintah, mulai sosialisasi hingga membuat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Selain itu, pemerintah juga telah melakukan hal lain dalam rangka pencegahan, khususnya bagi para petugas medis dan petugas kesehatan yang berdiri di garis terdepan.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Indonesia, Doni Monardo, dalam pernyataan persnya di Graha BNPB, Selasa (14/4/2020).

"Upaya yang telah dilaukan dalam satu bulan terakhir yakni melengkapi alat perlengkapan bagi dokter, perawat, dan tenaga medis. Caranya, dengan mendistribusikan lebih dari 725.000 APD, 13 juta masker bedah, dan 150.000 masker N95," ucap Doni.

Langkah ini, Doni sadari, masih jauh dari kata sempurna. Ia pun menegaskan bahwa pemerintah juga tengah mengembangkan sejumlah kebutuhan lain, seperti APD dengan komponen lokal dan bersetifikasi WHO, hingga memproduksi ventilator.

"Tim Gugus Tugas dibantu sejumlah peneliti dan periset dari berbagai lembaga sedang berusaha memproduksi APD dengan komponen lokal dan bersertifikasi WHO dan nantinya bisa memproduksi ventilator," kata Doni.

Hal lainnya, pemerintah tengah meningkatkan kemampuan laboratorium yang semula tiga unit menjadi 12 unit. "Selanjutnya menjadi 25 unit dan menuju 52 unit dan pada akhirnya 78 unit yang tersebar dan beroperasi dengan baik di seluruh tanah air, termasuk mendistribusikan 18.000 rapid test," tambah Doni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andya Dhyaksa
Terkini