Ekonomi Eropa Diperkirakan Terkoreksi Lebih dari 10 Persen

Bisnis.com,14 Apr 2020, 15:34 WIB
Penulis: Nirmala Aninda
Bursa Efek Frankfurt, Jerman./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Para ekonom memperkirakan bahwa ekonomi Eropa sedang menuju penurunan dua digit pertamanya pada 2020 di tengah penerapan lockdown oleh beberapa negara untuk menekan penyebaran virus corona.

Survei bulanan Bloomberg menempatkan kontraksi di zona euro lebih dari 10 persen pada periode Januari-Juni 2020. Penurunan terbesar diperkirakan terjadi pada kuartal II/2020 yakni di kisaran 8,3 persen.

Bahkan terkait harapan rebound pada akhir tahun, output blok ekonomi ini masih akan bergerak menuju penurunan lebih dari 5 persen sepanjang 2020.

Hasil survei yang dirilis pada Selasa (14/4/2020), itu bukan satu-satunya prospek muram yang ditujukan untuk ekonomi Eropa.

Beberapa waktu lalu, Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire memperingatkan bahwa ekonomi akan menyusut 8 persen tahun ini. Prancis telah memberlakukan perpanjangan pembatasan sosial sampai dengan 11 Mei mendatang.

Opini muram lainnya juga diprediksi akan disampaikan melalui prospek global terbaru Dana Moneter Internasional (IMF) yang akan dirilis hari ini.

Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieya tampaknya telah memantapkan nada prospeknya setelah menyampaikan bahwa ini merupakan situasi terburuk sejak Depresi Hebat hampir seabad lalu.

Survei Bloomberg menunjukkan kerusakan ekonomi yang luas di mana pada kuartal II/2020 Jerman diperkirakan menyusut sebesar 7,6 persen, Italia 8,8 persen, Spanyol 10 persen, dan Inggris akan menderita kontraksi mendekati 12 persen.

Waktu untuk rebound tergantung pada kapan pembatasan gerak, sosial dan bisnis dicabut, atau setidaknya dilonggarkan.

Ketika beberapa pemerintah telah mengindikasikan bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk melonggarkan beberapa peraturan, penyebaran virus yang bergerak cepat sejauh ini menunjukkan normalitas butuh waktu lama untuk kembali.

Jumlah orang yang terinfeksi virus corona di seluruh dunia mencapai hampir 2 juta orang, sementara jumlah korban jiwa mendekati 120.000. 53.000 kasus kematian tercatat berasal dari tiga negara zona euro yakni Italia, Spanyol, dan Prancis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Oktaviano DB Hana
Terkini