Resmi Diluncurkan, Layanan Syariah LinkAja Targetkan 1 Juta Pengguna Aktif Bulanan

Bisnis.com,14 Apr 2020, 18:15 WIB
Penulis: Rahmad Fauzan
Petugas mensosialisasikan penggunaan QRIS dengan aplikasi layanan uang elektronik LinkAja di sela-sela kick off Pekan QRIS Nasional 2020 di kampus Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Jawa Barat, Senin (9/3/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA -- LinkAja meluncurkan layanan dompet digital berbasis syariah, yakni Layanan Syariah LinkAja. Layanan tersebut merupakan dompet digital berbasis syariah pertama di Indonesia.

Pejabat Operasional Harian (POH) Direktur Utama LinkAja Haryati Lawidjaja mengatakan layanan tersebut hadir seiring dengan terjadinya peningkatan kebutuhan terhadap produk-produk ekonomi berbasis syariah saat ini, terutama layanan dompet digital syariah.

"Terkait dengan hal tersebut LinkAja melalui Layanan Syariah LinkAja akan fokus membangun relevansi antara layanan yang disediakan dengan kebutuhan masyarakat dan menargetkan dapat menjaring 1 juta pengguna aktif bulanan," ujarnya dalam acara soft launching melalui konferensi video daring, Selasa (14/4/2020).

Layanan tersebut memiliki 6 use cases yang sudah berjalan saat ini, antara lain kurban, infaq digital pesantren, wakaf, Top Up Bank Syariah, zakat, dan infaq masjid.

Sejauh ini perusahaan bekerja sama dengan 1.000 masjid untuk infaq digital, menjalin kemitraan dengan 11 lembaga untuk wakaf, 23 lembaga untuk, serta bekerja sama dengan 67 institusi untuk layanan donasi.

Ke depannya, layanan tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan di berbagai fasilitas layanan publik, seperti jalan tol, SPBU, transportasi publik. Selain itu, layanan juga ditujukan kepada pesantren dan untuk pembayaran zakat.

Executive Director Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Ventje Rahardjo mengatakan saat ini terdapat sekitar 800.000 masjid, 260.000 pesantren, dan 800 program studi syariah yang dapat dihubungkan dengan layanan dompet digital berbasis syariah.

Tidak hanya itu, lanjutnya, makin banyaknya produk bersertifikasi halal di marketplace dagang-el juga akan mendorong penggunaan layanan dompet digital berbasis syariah yang lebih masif.

"Pada 2024, Indonesia bisa menjadi global hub untuk ekonomi digital syariah," ujar Ventje dalam konferensi pers video daring (14/4/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini