Sembilan Sektor Hijau, IHSG Masih Menguat Tipis di Sesi I

Bisnis.com,14 Apr 2020, 12:19 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (31/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tertahan hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (14/4/2020).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG terpantau menguat 0,45 persen atau 20,78 poin ke level 4.664,67 pada jeda siang hari ini.

Pada perdagangan Senin (13/4/2020), IHSG ditutup erkoreksi 0,54 persen atau 25,18 poin ke level 4.623,89 pada perdagangan hari ini..

Di awal perdagangan, indeks terpantau menguat 0,57 persen atau 26,33 poin ke level 4.650,23 pada puku 09.01 WIB. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 4.624,20-4.670,60.

Sebanyak 9 dari 10 sektor dalam IHSG bergerak positif, dipimpin sektor industri dasar (+1,79 persen), tambang (+1,36 persen), dan infrastruktur (+1,29 persen). Adapun properti terpantau melemah 0,8 persen.

Total nilai transaksi di pasar reguler, tunai, dan negosiasi senilai Rp2,90 triliun. Sebanyak 227 saham menguat, sedangkan 152 saham terkoreksi. Lonjakan saham terkuat dialami oleh PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) yang melonjak 17,07 persen, disusul PT Envy Technologies Indonesia Tbk (ENVY) yang naik 16,07 persen.

Tim Riset Samuel Sekuritas Indonesia memproyeksikan IHSG akan menguat terbatas karena pelaku pasar tengah mencermati arah suku bunga acuan Bank Indonesia.

Investor tengah menunggu keputusan arah suku bunga dalam Rapat Dewan Gubenur (RDG) Bank Indonesia, dengan proyeksi bahwa suku bunga 7 Days Reverse Repo Rate akan tetap pada level 4.5 persen.

Sementara itu, sebanyak 18 dari 28 analis yang disurvei Bloomberg memperkirakan BI akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke level 4,25 persen.

Sementara itu, dari regional akan rilis data ekspor, impor dan neraca perdagangan China priode Maret 2020. Konsensus memperkirakan ekspor China akan turun -14 persen, sedangkan impor turun 9.5 persen dengan neraca perdagangan surplus sebesar US$18.55 miliar.

“Pada perdagangan hari ini, kami perkirakan IHSG menguat terbatas,” ungkap tim riset Samuel Sekuritas Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini